Normalisasi Jadi Alternatif Banjir Luapan Sungai

Ilustrasi pasca banjir luapan sungai Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V RT 05 RW 08, Kelurahan Pandangwangi. (jaz) - Normalisasi Jadi Alternatif Banjir Luapan Sungai
Ilustrasi pasca banjir luapan sungai Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V RT 05 RW 08, Kelurahan Pandangwangi. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Hujan deras yang menyebabkan banjir yang merendam di 18 titik menjadi atensi Pemkot Malang. Langkah yang akan dilakukan salah satunya normalisasi.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, selain master plan drainase yang tengah dibuat bersama dinas terkait, juga bakal melakukan normalisasi. Normalisasi dengan pengerukan dan mengedukasi masyarakat agar tidak membangun bangunan di pinggir sungai.

Bacaan Lainnya

“Pengerukan pun juga problem yang banyak. Karena pengerukan disamping sudah banyak pondasi yang menggantung,” seru Sutiaji, Selasa (15/3/2022).

Ia mengaku, di lokasi Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V RT 05 RW 08, Kelurahan Pandangwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang dulu tahun 2016 pernah terjadi banjir karena ada penyempitan sungai.

Sutiaji mengatakan, hujan deras juga menjadi faktor terjadinya banjir. Kendati demikian, pihaknya telah mensurvei beberapa titik setelah hujan reda genangan air bisa langsung surut.

“Memang hujannya cukup deras, kalau di titik-titik kemarin sudah keliling ke jalan-jalan. Jadi interval waktu 1,2 jam sudah surut semua,” imbuh penghobi badminton ini.

Sementara untuk resapan air di Kota Malang dirinya mengklaim tidak terlalu banyak mengurangi tingkat banjir. Hanya menyelesaikan sekitar 20 hingga 30 persen.

Yang tidak kalah penting, Pemkot Malang akan melihat perizinan bangunan. Sebab pernah terjadi mengungkap orang yang menghalangi gorong-gorong, tetapi bangunan tersebut memiliki izin.

“Dulu mungkin izinnya, memang akan kita lakukan penertiban lah,” papar politisi partai berlambang bintang mercy ini.

Disinggung soal master plan drainase, Sutiaji masih belum bisa menjawab pasti kapan. Akan tetapi ini masih dalam proses pembuatan master plan oleh pihak kedua dalam hal ini dari akademisi kampus.

“Iya nanti blueprint-nya drainase. Masih dalam kajian swakelola II, iya bersama Universitas dan PUPR,” tandasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait