BPBD Kota Imbau Waspada 18 Titik Banjir Luapan Air

Warga sekitar ikut membantu barang berharga milik warga terdampak. (jaz) - BPBD Kota Imbau Waspada 18 Titik Banjir Luapan Air
Warga sekitar ikut membantu barang berharga milik warga terdampak. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Setelah kemarin sore diguyur hujan deras, Kota Malang terendam banjir. Sehingga BPBD Kota Malang mengimbau masyarakat tetap waspada, sebab kemungkinan cuaca ekstrim bisa terjadi.

Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengimbau, supaya masyarakat Kota Malang untuk waspada ketika hujan lebat melanda. Potensi tidak hanya banjir, tetapi juga tanah longsor, hingga pohon tumbang bisa sewaktu waktu terjadi.

Bacaan Lainnya

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mari kita bersama sama menjaga alam kita ini. Dari banjir, pohon tumbang maupun petir seperti kemarin yang sangat luar biasa,” seru Alie Mulyanto, saat dikonfirmasi, Selasa (15/3/2022).

Menurutnya, banjir yang terjadi memang hampir merata di berbagai wilayah di Kota Malang. BPBD Kota Malang telah mendata, beberapa 18 titik banjir yang terjadi di Kota Malang. Mulai di Jalan Ir Rais, Jalan Bareng, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Sudimoro, Jalan Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo.

“Kemudian Jalan Raden Intan, Jalan Teluk Bayur, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan sejumlah wilayah di Sawojajar,” ucapnya.

Lokasi terparah di Jalan Teluk Bayur, Kota Malang. Pasalnya, terdapat tujuh warga setempat yang terjebak luapan air Sungai Kali Sari. Beruntung para korban berhasil dievakuasi dan tak ada korban jiwa yang menyertai.

Alie menambahkan, tidak banyak rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda kemarin malam. Kerusakan yang muncul hanya pada perabotan rumah tangga yang tergenang luapan air hujan.

“Dari seluruh titik banjir, ada banyak kerusakan. Karena genangan air banyak yang masuk ke dalam rumah rumah warga. Jadi hanya kerusakan material yang ada di dalam rumah warga,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan, setidaknya ada lima penyebab banjir yang kerap kali melanda Kota Malang. Mulai penggunaan tata kelola lahan, menurunnya fungsi drainase, pendangkalan sungai, kebiasaan membuang sampah dan intensitas hujan yang tinggi.

“Informasi awal dari BMKG itu hujan sampai awal April, tapi ternyata nanti dimungkinkan bisa sampai awal Mei 2022. Karena memang ada perubahan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau. Jadi ada potensi hidrometeorologi yang sangat luar biasa,” tutupnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait