IKM Kota Batu Butuh Tujuh Ton Minyak Goreng per Bulan

Ketua Forum IKM Kota Batu, menyerahkan minyak goreng bersubsidi kepada anggota Forum IKM Kota Batu. (ist) - IKM Kota Batu Butuh Tujuh Ton Minyak Goreng per Bulan
Ketua Forum IKM Kota Batu, menyerahkan minyak goreng bersubsidi kepada anggota Forum IKM Kota Batu. (ist)

Batu, SERU.co.id – Minyak goreng adalah kebutuhan vital bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM dalam memproduksi usahanya. Tidak terkecuali, IKM di Kota Batu. Kebutuhan minyak goreng bahkan mencapai 1,8 ton per minggunya, atau sekitar 7 ton dalam sebulan.

Ketua Forum IKM Kota Batu, Edo Ramadhani Murdyan mengatakan, dirinya berupaya mencarikan solusi kebutuhan minyak goreng yang semakin mahal dan langka bagi anggotanya. Setelah berupaya untuk menjalin kerja sama, akhirnya Forum IKM Kota Batu mendapatkan kuota minyak goreng bersubsidi langsung dari pabrik. Penyalurannya melalui distributor yang ada di Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Minyak goreng yang kita peroleh adalah kemasan Bag to Box 18 liter, sesuai peruntukan dan kebutuhan pelaku industri dan UMKM. Setidaknya anggota dan pelaku UMKM terbantu dengan hadirnya minyak goreng subsidi ini,” seru Edo, sapaan akrabnya.

Proses distribusi minyak goreng di Bumdes Pesanggrahan. (ist) - IKM Kota Batu Butuh Tujuh Ton Minyak Goreng per Bulan
Proses distribusi minyak goreng di Bumdes Pesanggrahan. (ist)

Hingga Selasa (8/3/2022), Forum IKM Kota Batu telah mendapatkan 4,1 ton minyak goreng untuk didistribusikan kepada  anggotanya. Untuk menghindari penyalahgunaan minyak goreng bersubsidi ini, pihaknya menerapkan pemesanan terlebih dahulu. Setelah terdata dengan rinci, minyak goreng akan dikirimkan dan diambil di ruko milik Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pesanggrahan.

“Kami mengantisipasi pihak luar yang bermaksud untuk mencari keuntungan pribadi,” tegasnya.

Edo mengaku, kerja sama antara Forum IKM dengan produsen minyak goreng pabrikan Wilmar ini hingga Juni 2022. Dirinya berharap, kondisi minyak goreng langka dan mahal seperti ini bisa segera berakhir, karena sangat mengganggu produktifitas IKM. Kerjasama distribusi minyak goreng subsidi ini, diharapkan dapat berlanjut sesuai dengan regulasi pemerintah.

“Kami dari Forum IKM siap untuk mengawal supaya tepat sasaran diterima oleh pelaku industri dan UMKM.” pungkasnya. (ws3/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait