Batu, SERU.co.id – Sebuah UMKM bernama Griya Batik Shiny di jalan Teratai 21, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, mendapatkan apresiasi dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, Angkey Yudistia. Pasalnya, UMKM yang bergerak di bidang kriya batik dan budidaya ulat sutera ini, dikelola oleh penyandang disabilitas Tuna Daksa, Rubiatin.
Pelaku UMKM Batik asal Kelurahan Songgokerto, Rubiatin, mengaku senang dan bangga dengan kedatangan tamu staff khusus Presiden RI. Owner Griya Batik yang berdiri sejak 2017 itu mengaku, ia tidak mempersiapkan kedatangan orang kepercayaan Jokowi itu secara berlebihan. Pasalnya, ia telah mendapatkan informasi akan terlibat dalam agenda besar W20, beberapa waktu sebelumnya.
“Yang penting menyiapkan mental, karena nanti yang dihadapi bukan orang Kota Batu sendiri,” seru Bu Rubik, sapaan akrabnya.

Rubik juga menjelaskan, usaha Batik yang digelutinya sejak 2017, pada tahun 2019 dikembangkan dengan budidaya ulat sutera, untuk menghasilkan benang dan kain. Sehingga, usaha tersebut, kini menjadi sebuah usaha bernama Griya Batik Shiny Kupu Sutera.
“Produk saya, selain yang utama Batik, ada juga Shibori dan Eco print. Ada 20 orang yang bekerja disini, dan kebetulan saya yang difabel,” jelasnya.
Rubiatin mengaku senang, produk UMKM-nya dibeli oleh Stafsus Presiden RI Angkey Yudistia. Perasaan bangga juga turut dirasakan, karena UMKM-nya terpilih ditampilkan langsung dalam pameran konferensi W20 di Hotel Golden Tulipe Batu.

Sementara itu, Pendamping UMKM disabilitas Griya Batik Shiny, Paulus Andik mengatakan, griya batik berdiri dari sebuah semangat untuk mengangkat sebuah kesetaraan. Setelah melalui proses belajar yang panjang, tahun 2017 mulai memberanikan diri untuk mengikuti pameran. Akhirnya berkembang lagi dengan membatik kain sutra, mulai tahun 2019.
“Awalnya dipasarkan melalui pameran dan teman-teman komunitas. Karena di Kota Batu ini ada paguyuban kriya kain,” cetus Didik, sapaan akrabnya.
Adanya peran media sosial dan pendampingan usaha, akhirnya Griya Batik Shiny Kupu Sutera menjadi salah satu jujugan wisata edukasi Batik di Kota Batu. Mulai dari beberapa tamu lokal, bahkan dari luar negeri. Dirinya juga berharap, ada Perda khusus yang bisa lebih memberdayakan kaum disabilitas dalam pengembangan usaha.
“Supaya bisa lebih diperhatikan lagi,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan