Batu, SERU.co.id – JADESTA (Jejaring Desa Wisata) adalah platform sebaran desa wisata dengan data profil dan analisis penentuan klasifikasi desa wisata, guna mendukung satu data kepariwisataan nasional. Dengan bergabungnya Desa Wisata di dalam Jadesta, berarti tercatat secara resmi sebagai desa yang siap menerima kunjungan wisata. Dengan Jadesta, pengelola Desa Wisata bisa melihat potensi dan perkembangan desa wisata lainnya.
Pengamat Pariwisata Kota Batu, Dr (Cand) Ahmad Faidlal Rahman SEPar, MSc mengatakan, Jadesta bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, dan berbagi pengalaman kisah sukses membangun desa wisata. Jadesta bisa mendorong akselerasi transformasi digital, mempersiapkan desa wisata siap dikunjungi oleh wisatawan. Dirinya berharap, desa wisata di Kota Batu mendaftarkan desanya di Jadesta, sebagai langkah awal untuk mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
“Jadesta ini bisa menjadi semacam E-Katalognya Desa Wisata. Rekomendasi Desa Wisata seluruh Indonesia, ada disitu,” seru Faid, sapaan akrabnya.
Wakil Ketua DPP III Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bidang Pengembangan Destinasi dan Pelestarian Heritage ini pun menuturkan, di dalam Jadesta, desa wisata bisa dicari berdasarkan kategorisasi desa wisata. Mulai desa wisata rintisan, sampai desa wisata mandiri. Serta terkelompokan sesuai potensi wisata yang dimiliki, baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata buatan, maupun atraksi.
Akademisi Fakultas Vokasi UB ini juga berharap, antar sesama desa wisata di Batu, bisa memperkuat silaturrahmi dan saling menguatkan. Pihaknya berharap Desa Wisata di Batu yang sudah lebih tertata, mempersiapkan diri mengikuti anugerah desa wisata indonesia (ADWI) dengan memperhatikan 7 kategori penilaian dalam ADWI. Ketujuh kategori penilaian tersebut, memiliki kriteria dan indikator yang harus dipenuhi oleh pengelola desa wisata, khususnya di Kota Batu.
“Kategori penilaiannya meliputi daya tarik pengunjung, pondok wisata (homestay), souvenir, toilet umum, CHSE, digital & konten kreatif, dan kelembagaan,” bebernya.
Tenaga Ahli Wali Kota Batu bidang pariwisata ini juga berharap, Kota Batu sebagai destinasi pariwisata yang sudah masyhur di kalangan masyarakat luas. Khususnya dengan keragaman desa wisatanya, diharapkan dapat bersaing dengan desa-desa wisata yang lainnya di seluruh Indonesia.
“Desa Wisata di Kota Batu sangat layak menjadi penerima ADWI 2022, mengingat ketujuh kategori penilaian sudah terpenuhi semuanya,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan