Malang, SERU.co.id – Isoter (isolasi terpusat) menjadi tempat steril bagi pasien covid-19 bergejala ringan. Dinas Kesehatan Kota Malang menyebutkan pasien yang masuk isoter kebanyakan berusia 40 hingga 50 tahun.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, isoter masih menjadi pilihan bahkan sebuah keharusan, jika rumah tidak memungkinkan untuk menjalani isoman. Peningkatan jumlah menyesuaikan berapa yang diindikasikan masuk Isoter atau rumah sakit.
“Kebanyakan yang di isoter itu gejala ringan. Rata-rata usia 40 sampai 50 tahun,” seru dr Husnul Muarif.
Sementara Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Malang per 24 Februari 2022 di Intensive Central Unit (ICU) sudah terisi 70 persen. Untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebesar 26 persen dan ruang isolasi terisi 69 persen.
“Untuk RSUD kapasitas 23 sekarang diisi 13-an insyallah,” ungkapnya.
Isoman di Kota Malang jumlahnya ada 2.000-an lebih yabg tersebar di lima kecamatan. Sedangkan instansi pendidikan beberapa berpartisipasi aktif ketika warga civitas akademik terpapar.
“Yang pendidikan sudah selesai (isolasi) semua. Baik di MAN 2 Kota Malang serta di Universitas Negeri Malang,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang.
Sebelumnya, Koordinator Kesehatan Isoter SKB Kota Malang, Samsul Arifin menerangkan, Isoter SKB aktif beroperasi mulai Kamis (17/2/2022) lalu. Pasien yang masuk Isoter SKB Kota Malang dianjurkan harus isolasi selama 10 hari plus tiga, dan rutin menjalani assessment setiap hari.
Petugas pro aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terpapar covid-19. Bagi yang memiliki gejala ringan atau OTG, untuk kooperatif isolasi di isoter SKB Kota Malang. Kegiatan yang beragam di dalam isoter menjadi kunci menjaga kondisi psikis pasien.
“Aktivitas pasien di Isoter SKB Kota Malang dimulai dari pagi hari, yakni memulai dengan kegiatan rutin bersih-bersih diri, mandi. Bisa juga berjemur dan melakukan refreshing di kolam lele dan taman,” ungkapnya.
Perihal menu makanan, Isoter SKB mendapat suplai dari RSUD Kota Malang yang melibatkan ahli gizi. Mereka pula yang menentukan menu, jumlah, dan nutrisi yang akan diberikan kepada pasien.
Diketahui SKB di Jalan Laksamana Adi Sucipto Nomor 30, Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang ini memiliki kapasitas 55 kamar tidur. Ketika ada perubahan buruk kondisi pasien, pihaknya akan melakukan assessment. Koordinasi juga dilakukan dalam grup WhatsApp.
“Kita berikan pertolongan gawat darurat untuk ke RSUD. Tapi Alhamdulillah sampai saat ini belum ada,” tandasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah