Batu, SERU.co.id – Produksi sampah di Kota Batu bisa mencapai 70 ton dalam sehari. Kondisi tersebut membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu harus berpikir keras menyelesaikan masalah sampah. Salah satu solusi dari DLH, memanfaatkan larva dari black soldier fly atau maggot guna mengurai sampah organik.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan, maggot adalah hewan yang memiliki banyak manfaat. Selain berfungsi sebagai pakan ikan dan unggas, maggot juga menjadi dekomposer untuk mengurai sampah. Saat ini pihaknya sedang mengembangkan maggot di TPA Tlekung, untuk mengurangi sampah organik.
“Disini jadi dekomposer untuk mengurangi sampah. 10 gram telor bisa jadi 1 kilogram maggot. Makanannya sampah sayur dan buah, dan disini kita punya indukan saja sampai 100 kilogram,” seru Aries.
Aris mengungkapkan, adanya maggot, mampu mengurangi volume sampah organik di TPA hingga 2,5 ton per hari. Maggot cukup diberi makan sampah sayur atau buah. Selain itu, maggot bisa memberi tambahan penghasilan.
“Per hari bisa mengurangi 2,5 ton. DLH sudah kerja sama dengan perusahaan, jadi ada yang siap membeli. Satu kilogram dihargai Rp4000,” ungkap mantan Camat Batu ini.
Mantan Kabag Protokol Pemkot Batu ini berharap, ada skema kemitraan dengan desa untuk mengembangkan maggot. Selain bisa mengurangi sampah yang dikirim ke TPA, warga bisa menambah pemasukan.
“Saya Ingin ada desa, bisa kerja sama untuk menampung maggot. Kelihatannya Desa Punten yang sudah mulai budidaya,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja