Batu, SERU.co.id – Bantuan korban erupsi gunung semeru dari warga Kota Batu, rupanya belum berhenti begitu saja. Sekelompok pegiat seni dari Kota Batu, berangkat ke Kabupaten Lumajang untuk memberikan bantuan dalam bentuk sumbangan materi dan hiburan. Kegiatan ini sebagai upaya trauma healing bagi warga terdampak, karena tidak mudah warga melupakan bencana alam yang meluluhlantakkan desanya beberapa waktu lalu.
Pimpinan kelas sinau seni Karsa Budaya, Agus Mardianto mengatakan, kegiatan trauma healing ini adalah inisiatif bersama grup seni tari Sanduk Among Tani Modern. Dengan komunitas sanduk Batu Junrejo Cantik (BJC) dan Kelompok Seni Karsa Budaya Desa Beji. Kegiatan ini dipusatkan di Dusun Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Kami dari Karsa Budaya, bersama teman-teman dari seni tari Sanduk Among Tani Modern dan Paguyuban Sanduk Junrejo BJC, ingin memberikan sajian tari dan musik sebagai trauma healing untuk saudara-saudara kita. Gagasan ini muncul setelah mendengar informasi, bahwa kegiatan trauma healing masih sangat dibutuhkan. Kalau bantuan barang, mungkin disana sudah banyak,” seru Agus.
Seniman multitalenta ini menjelaskan, bantuan secara psikologis dirasa masih sangat terbatas dan dibutuhkan. Selain memberikan hiburan tari dan musik, pihaknya juga memberikan sosialisasi tentang mental spiritual dan kebencanaan. Dengan demikian, harapannya warga terdampak memiliki semangat kembali.
“Kami berharap, bantuan berupa hiburan ini, membuat para korban erupsi Gunung Semeru kembali bahagia, memiliki semangat kembali untuk bekerja, segera melupakan musibah yang kemarin terjadi. Giat ini memang betul-betul muncul dari keikhlasan, ketulusan kami para seniman Kota Batu untuk peduli, untuk berbagi, tanpa tendensi apa-apa,” tutur Agus, seniman yang pernah manggung di Korea dan Australia.
Agus menambahkan, sebanyak 75 penari menampilkan beberapa jenis kesenian khas Batu, antara lain tari sanduk, kuda lumping, barong sembur, tari sujud bumi Mahameru, musik tradisi gamelan dan campursari.
“Alhamdulillah, semua warga disana sangat antusias, karena mereka benar-benar butuh hiburan disana, saya sampai terharu,” imbuhnya
Sementara itu, koordinator Sanduk Among Tani Modern Kota Batu, Kasil mengatakan, dipilihnya Dusun Kamar Kajang, di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, karena di wilayah tersebut termasuk wilayah yang terdampak erupsi Semeru cukup parah. Secara kebetulan, di dusun tersebut, ada keluarga serta kerabat dari penari Sanduk Kota Batu.
“Ada yang keluarga dan kerabatnya dari sana. Jadi kami pusatkan kegiatan ini disana,” tukasnya..
Sementara itu, anggota Komunitas Sanduk BJC, Sulimah menceritakan, saat terjadi erupsi, komunitas Sanduk Batu juga telah melakukan penggalangan dana dan mengirimkan bantuannya. Dana yang terkumpul dari penari Sanduk ini tidak bisa dibilang sedikit. Saat itu, jumlah donasi yang dihasilkan sekitar Rp12 juta.
“Kebetulan orang tua, kakak adik saya disini, asal usul saya disini. Dulu waktu baru terjadi erupsi, saya bersama teman-teman seni Sanduk Among Tani Modern, sudah pernah penggalangan dana bantuan. Waktu itu dapatnya sekitar Rp12 jutaan,” ungkapnya.
“Yang kali ini pun, kami menyiapkan dana untuk sekalian diberikan. Alhamdulillah ada gagasan dari Karsa Budaya, untuk memberikan hiburan tari dan musik. Saya senang sekali,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari
- Warga Perum Jasatirta Ikhlas Berkurban untuk Berbagi dengan Sesama