Malang, SERU.co.id – Bergulirnya status Universitas Brawijaya (UB) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), memudahkan kebijakan UB secara mandiri. Salah satunya, Prodi Vokasi berubah menjadi Fakultas Vokasi melalui Peraturan Rektor UB Nomor 93 Tahun 2021 tanggal 28 Desember 2021.
Menandai peresmian Fakultas Vokasi dan penggunaan Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif, UB menyelenggarakan “Grand Launching Fakultas Vokasi dan Peresmian Gedung Laboratorium Industri Kreatif” di areal kampus II Universitas Brawijaya (Kampus Dieng) di Kota Malang, Rabu (2/2/2022). Diresmikan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, ST, MSc, PhD, bersama Rektor Universitas Brawijaya Prof Dr Ir Nuhfil Hanani, AR, MS.
“Gedung yang kita resmikan hari ini akan menjadi kekuatan besar bagi Indonesia masa depan. Dalam melahirkan SDM sebagai calon pemimpin bangsa, calon entrepreneur dan calon problem solver dan inovator,” seru Wikan Sakarinto, dalam sambutan pembukaannya.
Mengutip pernyataan Dekan Fakultas Vokasi, Prof Dr Unti Ludigdo, SE, MSi, Ak, Fakultas Vokasi dan Laboratorium Industri Kreatif ini diproyeksikan bakal menjadi pusat pendidikan perbankan, digitalisasi hingga pengembangan peralatan medis. Wikan sepakat, sebab saat ini produsen alat medis masih didominasi dari luar negeri, meski digitalisasi sudah merambah pada beberapa lini
“Pak Dekan telah menyampaikan, disini nanti akan ada perbankan, kemudian medical device. Kita tahu 90 persen alat kesehatan kita masih impor dari luar. Semuanya nanti juga mengarah kepada teknologi digital,” imbuh Wikan.
Dicontohkannya, teknologi digital nanti arahnya kepada l games atau produk-produk berbasis mobile, digital ekonomi ada kaitannya dengan fintech, dan teknologi yang berhubungan dengan kesehatan nanti kaitannya medical device.
Wikan menilai, Fakultas Vokasi UB telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan generasi muda demi menjemput masa depan.
“Itu sudah sangat sesuai dengan yang kita harapkan. Artinya instansi baru ini bisa membiasakan untuk terus mendeteksi masa depan, mendeteksi perubahan dan kita terjemahkan ke dalam kurikulum dan pembelajaran. Itu sangat kita apresiasi,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani, AR, MS mengatakan, sejarah akan mencatat pada Fakultas Vokasi maupun Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), karena beberapa waktu sebelumnya masih menjadi program pendidikan vokasi dan ikut fakultas. Namun sekarang, telah disetujui menjadi Fakultas Vokasi.
“Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu, telah disetujui menjadi fakultas vokasi, bukan sekolah vokasi. Sama halnya nanti untuk FIKES. Harapan kita nantinya, Fakultas Vokasi UB harus bisa menjadi besar kedepan, kalau lahannya kurang disini, masih ada sekitar 30 hektar lagi di Kepanjen,” ungkap Prof Nuhfil.
Pihaknya akan tetap mengikuti perkembangan jaman, termasuk arahan dari kementerian bahwa Vokasi kedepan ini, menjadi sangat penting. Karena itu UB akan turut menjadi bagian dari pemerintah untuk bagaimana melahirkan lulusan yang bisa menjadi entrepreneur. Sekaligus akan menjadi lokomotif di dalam pembangunan nasional.
“Insyaallah vokasi UB akan tumbuh. Jangan kaget nanti Pak Dirjen, kalau program studinya akan membengkak,” optimismenya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Vokasi, Prof Dr Unti Ludigdo, SE, MSi, Ak mengatakan, saat ini Fakultas Vokasi menyelenggarakan dan mengelola Pendidikan Vokasi. Di antaranya Sarjana Terapan Desain Grafis, Sarjana Terapan Manajemen Perhotelan, Ahli Madya Administrasi Bisnis, Ahli Madya Keuangan dan Perbankan, dan Ahli Madya Teknologi Informasi.
“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan massif di segala bidang, maka pada tahun 2022, Fakultas Vokasi berencana mengajukan 5 (lima) program studi sarjana terapan baru. Di antaranya Bisnis Jasa Makanan Halal, Robotika dan Kecerdasan Artifisial Keuangan dan Manajemen Perbankan, Bisnis Digital, dan Terapi Gigi dan Mulut,” beber Prof Unti, sapaan akrabnya.
Guru besar bidang Ilmu Etika Bisnis FEB UB ini menambahkan, gedung Vokasi lama di Jalan Veteran tetap digunakan. Namun seiring perkembangan kebutuhan, maka dibangunlah Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif di areal kampus II Universitas Brawijaya (Kampus Dieng) di Kota Malang.
Gedung 7 (tujuh) lantai yang memiliki Rooftop ini berdiri di atas lahan seluas 1200 m2, dengan luas bangunan lebih dari 5.000 m2. Dan menyerap dana pembangunan sekitar Rp34,2 milyar.
“Dimulai pada tahun 2019, dan pada awal tahun 2022 pembangunan gedung Fakultas Vokasi sudah mencapai 100% atau pada tahap akhir. Sehingga gedung Fakultas Vokasi ini siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran Semester Genap 2021/2022.,” bebernya.
Ada banyak fasilitas tersaji dalam Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif. Di antaranya Co Working Space, laboratorium restoran indoor dan outdoor, laboratorium olah makanan, laboratorium front office dan back office, workshop interior, laboratorium kamar hotel, laboratorium mini bar, laboratorium MICE (Meetings, incentives, conferencing, exhibitions).
Kemudian studio gambar, laboratorium fotografi dan videografi, laboratorium motion capture, workshop elektronika, laboratorium komputer, auditorium, ruang kuliah, ruang dosen dan ruang pimpinan.
“Fasilitas yang disediakan Fakultas Vokasi ini untuk mendukung proses belajar mengajar. Khususnya mendukung kegiatan praktek bagi mahasiswa yang dicetak untuk menjadi tenaga ahli dan terampil di bidangnya,” tandas Prof Unti. (rhd)
Baca juga:
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah
- DKP Kabupaten Malang Targetkan 42 Kelompok B2SA, Dorong Kesejahteraan Lewat Berkebun
- Mensos Hadiri Peringatan HLUN 2025 di Jember, 4.000 Lansia Senam Massal
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional