Genjot Pajak, Bapenda Gali Potensi Pajak Ghost Resto di Kota Malang

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Dr Handi Priyanto, menjelaskan upaya menjaring WP dari Ghost Resto. (jaz) - Genjot Pajak, Bapenda Gali Potensi Pajak Ghost Resto di Kota Malang
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Dr Handi Priyanto, menjelaskan upaya menjaring WP dari Ghost Resto. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Upaya menggenjot pajak daerah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang pada pelaku usaha Ghost Resto, utamanya resto, makanan dan minuman secara online. Dimana konsepnya restoran tidak bisa dikunjungi secara fisik, tidak menyediakan ruang khusus untuk pengunjung, dan hanya melayani delivery order.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Dr Handi Priyanto, mengakui adanya fenomena tersebut. Sejak bulan Agustus 2021, Bapenda Kota Malang telah mengumpulkan setidaknya 187 ghost resto dan mendapatkan pungutan pajak sebanyak Rp100 juta.

Bacaan Lainnya

“Ini sangat potensial, karena kami yakin masih ada dan banyak yang belum terdata sebagai Wajib Pajak (WP),” seru Handi Priyanto, kepada SERU.co.id.

Handi menambahkan, masih ada ratusan ghost resto yang belum masuk dalam daftar WP. Meski pihaknya juga sedikit kewalahan dalam melacak keberadaan ghost resto. Karena cara mereka menjalankan bisnis melalui platform delivery online, seperti Go Food, Shopee Food, dan Grab Food.

Selain itu, pihaknya kesulitan melacak data pengelola platform delivery online tersebut. Lantaran saat didatangi Bapenda, penyedia platform tidak mau memberikan data pelaku usaha yang menggunakan jasa yang tengah ditekuni.

Selain itu, pelaku usaha memiliki komitmen kebijakan privacy pengguna jasa. Ketika dimintai data, sama halnya seperti sebuah bank yang tidak bisa memberi data nasabah ke pihak lain.

“Jadi tidak boleh. Tapi kita tidak kehilangan cara,” ungkap pria yang dulu pernah menjabat Camat Blimbing ini.

Bapenda memerintahkan petugasnya membuka seluruh platform jasa delivery makanan dan minuman online. Sehingga peta resto makanan dan minuman muncul dan dapat dimonitor.

“Tim Bapenda kemudian dibagi per kecamatan dan mencatat berbagai resto yang muncul dalam peta platform online tersebut,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait