Meski Belum Dibuka, Kayutangan Heritage Menambah Penghasilan Pedagang Sekitar

Salah satu toko sembako di dekat 'Tangga Seribu' milik Subali (61). (jaz) - Meski Belum Dibuka, Kayutangan Heritage Menambah Penghasilan Pedagang Sekitar
Salah satu toko sembako di dekat 'Tangga Seribu' milik Subali (61). (jaz)

Malang, SERU.co.id – Kawasan Kayutangan Heritage telah berdampak positif bagi warga sekitar dalam segi ekonomi. Beberapa warga yang membuka toko kelontong hingga toko sembako untuk menambah penghasilan.

Salah satu pemilik toko sembako di dekat ‘Tangga Seribu’, Subali (61) mengungkapkan, dari hari ke hari pengunjung Kayutangan Heritage semakin banyak, terutama di akhir pekan. Dari situ, tidak sedikit pengunjung yang membeli di tokonya, sehingga menambah pendapatannya.

Bacaan Lainnya

“Tambahan penghasilan lima sampai tujuh persen dari sebelum ini dibangun mas. Terus kalau sudah dibuka banyak yang mau jualan,” seru Subali, ditemui di toko kecilnya yang berada di RT 11 RW 01, Jum’at (7/1/2022).

Pengunjung kebanyakan tertarik dengan spot foto dinding yang bergambar mobil dan bangunan tua. Lokasi toko tersebut sangat strategis berada di tepi lorong penghubung dari arah Masjid Khadijah ke Depot Es Talun, hingga bisa ke Balai RW dan Pasar Talun.

“Kalau ramai belinya disini, kurang lebih sebulan Rp2 jutaan,” ungkap perempuan asli Jogjakarta ini.

Ibu rumah tangga yang berdomisili di Jalan Kawi, RT 2 RW 10 Kelurahan Kauman, Klojen, Kota Malang mengaku, sekarang kawasan yang kelak menjadi destinasi wisata anyar ini lebih tertata dan layak huni. Sebelum dibangun, kawasan sekitar begitu kumuh. Terlebih didekat sungai, banyak sampah yang menyangkut di tepi aliran air.

“Iya, dulu kumuh, sekarang bersih istilahnya. Saya juga ikut mensupport pembangunan ini, bagi pedagang khusus asli sini diberi ruang,” bebernya.

Subali menambahkan, ada salah satu RT yang awal-awal proyek pembangunan kawasan Kayutangan Heritage acuh. Akan tetapi sekarang, tiba-tiba ikut dalam kawasan paguyuban Kayutangan Heritage.

“Dulu saya pernah Study Banding ke Surabaya, pertama sebelum Kayutangan ini dibuka, sama pak RW. Difasilitasi oleh Pemerintah Kota Malang total ada dua bus,” ungkapnya.

Pedagang berjualan di pinggir jalan Kayutangan Heritage. (jaz)

Disinggung soal ciri khas membandingkan dengan Malioboro, dirinya hanya mengungkapkan ada kekurangan ketika malam hari. Lampu kerlap-kerlip yang melengkung masih belum ada, serta penataan lampu terlalu berdempetan.

“Lampu jalan kurang yang memutar berjalan. Soal lampu depan itu kurang bagus ya mas, terlalu dekat,” ungkap perempuan yang pernah belajar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gadingkasri, Klojen ini.

Selebihnya, beliau menyarankan untuk informasi lebih detail bisa menanyakan kepada Ketua Pokdarwis Kampung Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati. Rumahnya tidak jauh dari Balai RW 02 Kelurahan Kauman.

Diketahui, pembangunan Kayutangan Heritage telah dibagi di dalam tiga zona. Zona yang sudah selesai di zona satu dam zona dua, yaitu simpang PLN menuju ke simpang Rajabali dan Rajabali sampai Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV.

Sementara untuk zona ketiga di kawasan Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV sampai ke Sarinah masih akan dialokasikan anggaran di tahun 2022. Sebab anggaran 2021 masih difokuskan recofusing. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait