Malang, SERU.co.id – Siapa yang tidak mengenal Gus Dur, sosok guru bangsa dan Presiden keempat Republik Indonesia dari tahun 1999 hingga 2001. Mengenang beliau, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menginginkan semua sifat yang ada dalam diri Gus Dur menjadi salah satu misi pemerintahannya.
Hal tersebut disampaikan Sutiaji dalam rangka memperingati 12 tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid bertajuk ‘Meneladani Gus Dur Dalam Kepemimpinan dan Humanisme’. Selain dari segi kepemimpinan Gus Dur yang cerdas, juga sifat humanis dan kemanusiaan Gus Dur menjadi acuan dalam salah satu misinya.
“Misi kami ketiga yakni toleran yang berbasis gender dan kaum rentan. Itu merupakan implementasi dari nilai Gus Dur yang akan kita tiru,” seru Sutiaji, di Aula Rektorat Lantai 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (4/1/2022).
Menurutnya, Gus Dur sebagai sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Kepemimpinan Gus Dur seperti tidak ada beban, tulus memikirkan umat.
Sutiaji menambahkan, sejatinya hidup itu tidak ada yang mengetahui apakah individu tersebut benar atau salah. Sehingga, tidak bisa siapapun menjustifikasi orang jelek, karena itu dalam rangka membangun perilaku yang lebih baik.
Dirinya mencontohkan, kejadian tragis ketika Gus Dur masih hidup dalam mengurai perpecahan di Nusa Tenggara Barat (NTB), di Irian Jaya atau Papua. Ketika salah sedikit dalam menengahi kasus konflik, bakal menjadi bumerang bagi Indonesia.
“Gus Dur memang luar biasa dengan Indonesia yang multikultural, namun bisa menyatukan satu sama lain,” ujar pria asli Lamongan ini.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di jajaran Pemerintahan Kota Malang ini mengaku, Gus Dur merupakan sosok pemimpin yang sangat elegan secara pemikiran oleh negara di kawasan Eropa dan Amerika. Pernah suatu ketika memberikan pidato dalam forum internasional untuk mengajukan mata uang Asia. Sehingga membuat kalang kabut Eropa dan Amerika Serikat.
“Pernyataan Gus Dur tersebut sangat penting. Sehingga Eropa membuat mata uang sendiri yakni Euro,” tutup Sutiaji.
Dalam acara tersebut, turut dihadiri jajaran rektorat UIN Maliki Malang, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, perwakilan Polresta Makota, Kodim 0833, serta civitas akademika UIN Malang dan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas). (jaz/rhd)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha