Tim Pengabdian MBKM UMM Inisiasi Desa Tawangsari Pujon Tingkatkan Nilai Tanaman Toga

Tim Pengabdian MBKM UMM pendampingan peningkatan nilai toga di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (ist) - Tim Pengabdian MBKM UMM Inisiasi Desa Tawangsari Pujon Tingkatkan Nilai Tanaman Toga
Tim Pengabdian MBKM UMM pendampingan peningkatan nilai toga di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang memiliki potensi di bidang pertanian, perairan dan wisata. Masyarakat sudah menanam tanaman toga, namun mereka belum memiliki pengetahuan dan pemanfaatannya. Hal ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan ekonomi desa.

Merespon hal ini, Tim Program Pengabdian Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Diketuai oleh Dr. Sulistyo Mulyo Agustini SpPK (dari Fakultas Kedokteran), melakukan pengabdian di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Bacaan Lainnya

“Pengabdian ini berupaya untuk memberi edukasi, pelatihan dan pendampingan pemanfaatan tanaman toga. Tim merancang program yang bersifat hulu ke hilir, sesuai dengan payung programnya. Tim dosen dari lintas prodi juga melibatkan mahasiswa secara aktif dalam setiap kegiatannya,” seru Agustini.

Disebutkannya, mitra pengabdian yang disasar adalah Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desari Berdaya yang merupakan organisasi pemberdayaan masyarakat di Desa Tawangsari. Mayoritas organisasi ini beranggotakan perempuan. Perjalanan fungsinya, Desari Berdaya membagi kelompok kerja sesuai dengan 10 program pokok PKK.

Kepala Desa Tawangsari, Miftakul Anwar mengatakan, kegiatan ini akan bermanfaat bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh desa. Selain itu, edukasi yang diberikan bisa langsung diterapkan oleh masyarakat. Mulai dari penanaman toga hingga pemasaran produk yang berasal dari tanaman toga.

“Tanaman toga memiliki fungsi yang baik bagi daya tahan, imunitas dan kesehatan tubuh. Sampai saat ini, hasil tanaman masih dikonsumsi untuk pribadi,” jelasnya.

Green House Desari Berdaya di Desa Tawangsari. (ist)

Tim UMM melaksanakan pengabdian ini dalam beberapa tahapan. Secara keseluruhan, semua aktivitas dalam program ini dilaksanakan secara intensif mulai tanggal 13-23 Desember 2021.

Tahap pertama merupakan sosialisasi manfaat tanaman toga dan pengenalan produk olahan tanaman toga. Upaya ini dilaksanakan untuk memberi edukasi manfaat serta khasiat tanaman toga. Selain itu, dilakukan pembentukan struktur organisasi pengelola UMKM dari perwakilan PKK Desari Berdaya.

Menurut perwakilan PKK Desari Berdaya, Khoridah mengatakan, hal ini diperlukan untuk meningkatkan nilai ekonomi warga sekitar, ternyata tanaman yang menurut kita hanya bisa dikonsumsi secara pribadi bisa diolah dan dijual untuk menghasilkan uang.

“Kami merasa sangat bersyukur dan terbantu dengan kehadiran Tim Pengabdian MBKM UMM ini,” ucapnya.

Tahap selanjutnya adalah pelatihan pembuatan dan pengemasan produk tanaman toga. Dalam pelatihan ini dijelaskan bagaimana cara melakukan packaging, labeling dan pembuatan jamu kekinian. Kemudian dilakukan renovasi dan revitalisasi greenhouse Desari Berdaya yang digunakan sebagai rumah bibit pembudidayaan tanaman toga.

“Terakhir, melakukan pelatihan digital marketing untuk pemasaran brand dari UMKM rintisan yang dibentuk oleh Tim Pengabdian UMM,” imbuh Agustini.

Ditambahkan Agustini, melalui pegiatan pengabdian ini, pihaknya berharap tidak hanya pengetahuan umum, namun juga perekonomian. Karenanya kami berusaha dengan maksimal merancang dan menjalankan program pengabdian ini dari hulu ke hilir.

“Besar harapan kami dan tim agar Tawangsari dapat memiliki produk unggulan berbahan dasar tanaman toga yang khas,” tandasnya. (mel/rhd)


Baca juga:

Pos terkait