Lumajang, SERU.co.id – Relokasi hunian bagi korban erupsi Gunung Semeru akan dimulai pada Jumat (17/12/2021) di dua desa, Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Proses relokasi akan dimulai dengan pemerataan lahan dan pengukuran pemukiman.
“Rencana mulai besok dimulai pemerataan lahan, pemetaan misalnya ukuran pemukimannya per berapa, misalnya per 100 meter persegi akan dipatok per 100 meter persegi jalan luasnya berapa, lebarnya berapa, panjangnya berapa, kompleksnya bagaimana ngaturnya, semua besok akan dimulai,” ungkap Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Kamis (16/12/2021).
Pemilihan tempat relokasi warga ini telah didasarkan pada sejumlah pertimbangan seperti sumber mata air dan keamanan dari jalur lahar. Sebelumnya, warga memilih lokasi yang dinilai dekat dengan hunian mereka yang lama, namun tempat tersebut tidak aman. Thoriq menerangkan, lokasi baru yang dipilih dinilai aman dan memiliki sumber air serta listrik.
“Ada kawasan yang di piket nol yang mereka minta, tapi kita lihat kita survey, kontur tanah tidak memungkinkan, sumber mata air tidak ada dan akses listrik tidak ada,” ujar Thoriq.
Lahan yang dipilih merupakan tanah milik perkebunan seluas enam hektare. Tanah tersebut merupakan milik Perhutani. Menurut Thoriq, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerbitkan surat lahan bagi relokasi warga.
Sebanyak 1.000 Kepala Keluarga (KK) tercatat akan menempati hunian baru. Data tersebut kemungkinan masih akan bertambah sebab proses pendataan masih terus berjalan. Thoriq menyebut, sebanyak 2.900 rumah rencananya akan disiapkan bagi para korban.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Zakat yang mendukung upaya relokasi korban bencana. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lumajang memberikan bantuan senilai Rp 8,4 miliar. Bantuan diperkirakan masih akan terus bertambah dari bantuan masyarakat.
“Ini akan bertambah, potensinya lebih dari Rp 10 miliar, selanjutnya fokus kita 2.900 lebih rumah yang harus dibangun,” tambahnya.
Selain rumah baru, tempat relokasi nantinya akn dibuat terintegrasi dengan kandang hewan terpadu, pemberian sapi perah, dan jejaring usaha lainnya. Masyarakat juga akan dilibatkan dalam proses relokasi sebagai model pemberdayaan. (hma/rhd)
Baca juga:
- Babinsa Kedungkandang Bersama Poktan Tanam Padi Wujudkan Ketahanan Pangan
- Babinsa Purwodadi Bina Kesiapsiagaan Linmas Melalui Latihan Baris Berbaris
- Wabup Ulfi Jenguk Balita Digigit Ular Cobra di RSU Situbondo
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji