Malang, SERU.co.id – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar pengesahan dan penandatanganan MoU dan SPK dengan 11 mitra program Dunia Usaha dan Dunia Industri. Kerjasama ini terkait program penguatan ekosistem kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV).
Pembantu Direktur IV Bidang Kerjasama, Ratih Indri Hapsari, ST, MT, PhD mengatakan, kerjasama ini memperkuat ekosistem kewirausahaan di kampus, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Sekaligus perwujudan hibah yang diterima oleh Polinema, agar mahasiswa tangguh dan survive di tengah pandemi covid-19.
“Tujuannya, agar Polinema Unggul dan Berdaya Saing Internasional. Dimana wirausaha menjadi salah satu mata kuliah dalam kurikulum yang dimasukkan semua prodi. Targetnya mahasiswa memiliki jiwa wirausaha, bukan lagi menjadi karyawan siap kerja,” seru Ratih, sapaan akrabnya.

Menurutnya, kewirausahaan menjadi salah satu pilihan karir selain bekerja di industri maupun melanjutkan kuliah. Sehingga mahasiswa dibekali dan mampu menjadi technopreneur, baik saat bekerja, melanjutkan kuliah, maupun memilih jenis usaha dalam wirausaha.
Disebutkannya, ada 11 mitra program yang menandatangani kerjasama kali ini. Terbagi 10 mitra PTPPV dan 1 mitra kegiatan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha). Meski kerjasama ini sebagai rintisan dan lompatan ke jenjang yang jauh lebih tinggi.
Di antaranya, Kharisma Tour and Travel, CV Manggala Aneka Solusi, PT Beon Intermedia (Jagoan Hosting), PT Arkatama Multi Solusindo, Coffee Lab-Omah Kopi Mandiri, HDR Comic Cafe, Shafasarah, Filosofi Cafe, Klinik Rawat Inap Muhamadiyah Sumberpucung, dan Forbis Polinema. Serta kerjasama dengan Metaprogress, lembaga yang mengeluarkan sertifikasi BNSP.
“Selain sebagai mata kuliah, kewirausahaan ini nantinya juga sebagai training yang terprogram, keikutsertaan dalam lomba-lomba level nasional dan propinsi, serta magang kewirausahaan. Nantinya mereka akan mendapatkan sertifikasi kompetensi,” bebernya.

Sementara, Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Dr Eng Anggit Murdani, ST, ME menyatakan, dengan memberikan keilmuan kewirausahaan. Target kemampuan mahasiswa melebihi dari sekedar memenuhi kewajiban kuliah dan bekerja.
“Jumlah mahasiswa wirausaha masih 5 persen dari total 10.000 mahasiswa Polinema. Harapannya, dengan pengembangan kewirausahaan jumlah tersebut diprediksi bakal meningkat,” tandasnya.
Dengan bekal kewirausahaan, lulusan tak perlu cemas. Pasalnya, selain kemampuan akademik dan skill kewirausahaan yang diberikan juga semakin meningkat. Dengan banyak sedikitnya mahasiswa wirausaha, diharapkan mampu menghipnotis dan merangsang keingintahuan mahasiswa lainnya untuk lebih maju.
Ketua Entrepreneurship Training Unit (ETU) Polinema, Dr Dra Anik Kusmintarti, MM mengatakan, sejak 2021, magang kewirausahaan sebagai mata kuliah resmi dengan sks hampir sama dibawah bimbingan pelaku usaha selama 1 semester. Sementara bagi dosen, sebagai bootcamp atau inkubator bisnis.
“Didalam mengelola program ini, Polinema didukung oleh Kemendikbudristek melalui dana hibah. Harapannya, ekosistem kewirausahaan Polinema lebih pesat. Bukan hanya entrepreneur, namun intrapreneur juga,” ungkap Ketua Entrepreneurship Training Unit (ETU) Polinema, Dr Dra Anik Kusmintarti, MM. (rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan