Pemkab Mojokerto Serahkan Dana Insentif Daerah
Mojokerto, SERU.co.id – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati didampingi Sekdakab, Teguh Gunarko dan Plt. Kadisperta, Nurul Istiqomah menyerahkan bantuan hibah secara simbolis kepada kelompok tani/ternak kegiatan Dana Insentif Daerah (DID) pada Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Rabu (10/11/2021), di gedung XOW.
Bupati memuji sektor pertanian dan peternakan sebagai sektor ekonomi yang stabil dalam masa pandemi Covid-19. Untuk itu, Bupati mendorong agar para Poktan dan peternak terus meningkatan produktifitas dengan jeli melihat berbagai peluang.
Adapun ragam bantuan yang diberikan secara simbolis antara lain 105 pasang sepatu boots untuk 23 poktan, 155 pot obat cacing untuk 24 poktan, 20.000 kg pakan konsentrat itik untuk 12 poktan, 57 buah spuit otomatis untuk 21 poktan, 248 botol disinfektan dan 60 buah handsprayer untuk 16 poktan, 126 ekor kambing betina dan 12 ekor kambing jantan beserta sarana prasarana untuk 6 poktan, 6 ekor sapi perah bunting beserta sarana prasarana untuk 2 poktan, 22 unit pompa air untuk 22 poktan, 12 unit alsin kopi dan kakao untuk 5 poktan, 2.500 batang bibit kakao, cengkeh 3.000 batang, kopi arabika 8.200 batang serta bibit kopi robusta 3.000 batang untuk 6 poktan, 99 dus racun tikus untuk kebutuhan 18 kecamatan, serta 20 unit alat pengukur kadar air hasil pertanian untuk kebutuhan 18 kecamatan.
“Pertanian dan peternakan, adalah sektor pemberi kontribusi besar terhadap perekonomian Kabupaten Mojokerto dalam masa pandemi Covid-19. Dua bidang ini hampir tidak terdampak efek pandemi dan cenderung stabil. DID ini diberikan bagi daerah yang berprestasi, termasuk Kabupaten Mojokerto dalam hal penanganan pandemi. Dana ini tidak boleh dipakai selain untuk keperluan pemulihan ekonomi. Sehingga Pemkab Mojokerto memanfaatkan dana ini untuk dikelola para poktan dan peternak. Maka dari itu, saya mendorong agar produktifitas pertanian dan peternakan lebih ditingkatkan, dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada, sehingga perekonomian juga meningkat,” tegas Bupati.
Selain pertanian konvensional, bupati menekankan pentingnya sentuhan digitalisasi untuk meningkatkan dua sektor tersebut. Mulai dari digital marketing, hingga visi ke depan yakni memakai teknologi berbasis IT untuk alat-alat bertani.
“Kabupaten Mojokerto punya komoditas kopi yang diminati. Kebutuhan pasarnya mencapai 950 ton, namun kita baru bisa memenuhi sekitar 150 ton. Ayo dorong lagi, tingkatkan lagi. Ajak putra putri panjenengan yang milenial, untuk membantu pemasaran dengan digitalisasi. Bahkan bukan tidak mungkin, untuk membasmi hama tikus di lahan pertanian, tidak lagi butuh racun kimia. Melainkan memasang suara dengan frekuensi tertentu yang sensitif bagi tikus. Hal ini sangat mungkin terjadi di masa depan dengan kemajuan teknologi digital,” jelasnya.
Sementara, Plt. Kadisperta Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah, di awal acara juga menyebut, sektor pertanian dan peternakan merupakan bidang strategis yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah.
“Petani dan peternak adalah pahlawan pangan bagi kita di Kabupaten Mojokerto. Saat pekerja sektor lain terpaksa work from home (wfh) karena pandemi Covid-19, petani dan peternak tetap bekerja di lahan mereka untuk memproduksi bahan pangan. Kita patut bersyukur karena sektor ini minim terdampak pandemi,” ungkapnya. (mrg/mzm)
Baca juga:
- FKH UB Edukasi Manajemen Kurban dengan Prinsip Ihsan dan Higienis ke Anggota DMI dan Juleha
- Bupati Jember Raih Predikat WTP dari BPK
- Diduga Cemarkan Nama Baik, Ketua Komisi IV DPRD Laporkan Dua Akun Sosmed ke Polres Situbondo
- UB Kukuhkan Lima Profesor Baru Lintas Bidang Ilmu
- BPN Dorong Sensus Percepat 751 Lahan Wakaf Kota Malang Segera Bersertifikat