Dipercaya PAPTI, UB Tuan Rumah ICoASHE 2021

Panitia ICoASHE 2021 memberikan keterangan pada awak media. (rhd) - Dipercaya PAPTI, UB Tuan Rumah ICoASHE 2021
Panitia ICoASHE 2021 memberikan keterangan pada awak media. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) mendapat kepercayaan dari Perkumpulan Arsip Perguruan Tinggi Indonesia (PAPTI) sebagai tuan rumah International Conference on Archives Sosial Science, Humanities and Education (ICoASHE) 2021. Bertemakan ‘Digital and Information Governance: Strategic Roles, Challenges and Current Innovations in Higher Education dan sub tema bidang Kearsipan, Sosial, Humaniora, dan Pendidikan.’

Konferensi ICoASHE 2021 dilaksanakan Rabu-Kamis (27-28/10/2021) secara daring dan terbuka untuk umum. Setelah konferensi ICoASHE, PAPTI menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional tanggal 29/10/2021.

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan konferensi ICoASHE yang ketiga, sebelumnya PAPTI menyelenggarakan di USU (2018) dan di UNAIR (2019). Di UB, acara ICoASHE ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis UB ke-59 yang diperingati tanggal 5 Januari 2022,” seru Ketua Panitia ICoASHE 2021, Dr Hamidah Nayati Utami, MSi, dalam konferensi pers, Selasa (26/10/2021).

Menurut Wakil Dekan 2 FIA ini, tujuan diadakannya ICoASHE 2021, diantaranya mengembangkan inovasi dan tata kelola yang baik. Yakni pada lembaga kearsipan perguruan tinggi di Indonesia, membangun kesadaran masyarakat, bangsa dan negara dalam bidang kearsipan.

Selain memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi insan arsiparis dan tenaga pengelola arsip perguruan tinggi di Indonesia. Juga memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia. Terutama dengan dukungan manajemen kearsipan dan tertib arsip sebagai bahan pertanggungjawaban nasional dan memori kolektif bangsa.

Dalam konferensi ini, peserta terdiri para anggota PAPTI di Indonesia, pimpinan lembaga kearsipan dan arsiparis, akademisi, mahasiswa dan peneliti di bidang kearsipan ilmu sosial, humaniora, pendidikan lembaga pemerintah dan instansi lainnya.

“Ada 15 Universitas atau Perguruan Tinggi di Indonesia yang tergabung dalam PAPTI. Sebagai tuan rumah, UB melibatkan 37 Arsiparis di UB, dosen di FIA dan Vokasi, mahasiswa. Sebab konferensi ini sebagai sarana diseminasi karya mereka pada forum International Conference,” beber Hamidah, didampingi M Kholid Mawardi, PhD (Wakil Dekan 2 Vokasi), dan M Rosihan Hendrawan, SIP. MHum (Sekretaris Panitia ICoASHE 2021).

Arsip yang tertata rapi di ruang perpustakaan arsip. (rhd) - Dipercaya PAPTI, UB Tuan Rumah ICoASHE 2021
Arsip yang tertata rapi di ruang perpustakaan arsip. (rhd)

Sementara itu, Wakil Dekan 2 Vokasi, M Kholid Mawardi, PhD mengatakan, program ini relevan dengan pendidikan vokasi, dimana ada pengelolaan arsip. Sehingga penting untuk meningkatkan kompetensi.

“Praktisi Arsiparis diakui sebagai tenaga fungsional atau ahli di Perguruan Tinggi,” jelasnya.

Arsip bermanfaat bagi Perguruan Tinggi itu sendiri dan masyarakat umum terkait. Baik terkait penelitian, pengabdian masyarakat, dan lainnya. Karena semua informasi terdokumentasikan dengan baik.

“Output dari kegiatan ICoASHE 2021 adalah webinar, prosiding internasional yang memiliki ISSN, jurnal terindeks Scopus atau jurnal nasional yang terindeks sesuai tema kegiatan,” jelas Dosen Prodi S1 Ilmu Perpustakaan, M Rosihan Hendrawan, SIP, MHum.

Dalam konferensi ICoASHE 2021 ini mengangkat sub tema: organisasi informasi dan humaniora digital, manajemen rekod dan informasi, administrasi arsip statis, kebijakan dan strategi informasi. 

Selain itu, manajemen risiko informasi, sistem manajemen dokumen elektronik, budaya dan keterbukaan informasi, manajemen pengetahuan, preservasi dan kurasi digital, konvergensi lembaga memori, dan pendidikan kearsipan.

Nara sumber konferensi ini berasal dari luar negeri, yaitu Prof Charles Jeurgens (University van Amsterdam, The Netherland), Assoc Prof Wan Satirah Wan Mohd. Saman, PhD (Faculty of Information Management UiTM Malaysia) dan Assoc Prof Iyra Buenrostro-Cabbab, PhD (School of Library and Information Studies, University of the Philippines).

“Prof Charles Jeurgens akan memaparkan sejarah tentang pola penjajah Belanda. VOC harus mempelajari terlebih dahulu sebelum menjajah Indonesia, dengan mereka menyusupkan tenaga ahli,” jelas Hendra, sapaan akrabnya.

Sementara, nara sumber dari dalam negeri, di antaranya Prof Dr Ahmad Najib Burhani, MA (Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), Drs Sumrahjadi, MIMS (ANRI), dan Dr. Hamidah Nayati Utami (FIA UB). (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait