Malang, SERU.co.id – Pandemi covid-19 sejak 2020 telah menjadi masalah global, termasuk Indonesia. Upaya untuk dapat keluar dari dampak ekonomi pandemi covid, dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya, warga lingkungan RT 01 RW 09 Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Sebagai bentuk meningkatkan ketahanan pangan swadaya masyarakat, warga yang dikoordinatori oleh Rozak, telah mengolah dan memproduksi jamur tiram. Dimana hasil panen setiap hari dapat dimanfaatkan warga untuk diversifikasi produk dengan bahan murah.
“Hasil panen dipasarkan dalam bentuk mentah dan hasil produk olahan abon jamur. Dengan melibatkan kelompok ibu, anggota dasawisma III Desa Landungsari,” seru Rozak Mufti, koordinator usaha jamur tiram ‘Omah Jamur NKRI’.
Walaupun dalam skala usaha kecil rumahan, warga antusias demi membantu kebutuhan dapur saat pandemi. Mereka dilibatkan dalam wadah aktifitas Omah Jamur NKRI. Berbasis penanaman karakter kejujuran, manajemen terbuka diterapkan agar sama-sama memahami dan semangat mengembangkan usaha tersebut.
Namun dalam perjalanannya, usaha Omah Jamur NKRI ini memiliki kendala dalam penyiapan baglog. Sebagai media tanam jamur tiram dan keterbatasan pengetahuan tentang marketing.
Merespon kendala tersebut, tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) melakukan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) bermitra dengan Omah Jamur NKRI dan anggota kelompok dasawisma III Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kab. Malang. Tim dosen terdiri dari lima orang, diketuai oleh Supriatna Adhisuwignjo, ST, MT. Dengan anggota Mila Fauziyah, ST, MT, Denda Dewatama, ST, MT, Kris Witono, ST, MT, dan Doddy Maulana, SE, MT.
Pada program PPM skema Kemitraan Masyarakat ini, tim PPM menawarkan beberapa solusi. Di antaranya Teknologi Tepat Guna; pendampingan dan pelatihan pemasaran metode mix marketing untuk meningkatkan penjualan; pendampingan pengurusan izin merk dagang untuk usaha mitra (baglog); dan riset pendukung.
Tim menyediakan alat Steamer Baglog dengan kapasitas 320 baglog, sehingga proses budidaya akan lebih terjamin kontinuitasnya. Mitra mendapatkan pelatihan dan pendampingan tentang Steamer Baglog, agar dapat mengoperasikan alat dengan benar dan optimal.

Tim PPM ini juga memberikan edukasi tentang pemasaran, sebagai salah satu solusi permasalahan mitra, yakni metode mix marketing. Model yang dipilih adalah pengembangan model 4P (product, price, place, dan promotion).
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Terima kasih kepada tim PPM Polinema yang telah melatih kami untuk penggunaan mesin boiler dan steamer. Serta pelatihan budi daya jamur yang bermanfaat bagi masyarakat,” apreasiasi Rozak.

Ketua Tim PPM, Supriatna Adhisuwignjo, ST, MT mengatakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diharapkan semua karya yang dihasilkan di kampus, bisa menjadi karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadi karya di kampus bisa dibawa ke masyarakat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Yang kita lakukan adalah memberdayakan masyarakat. Ada upaya agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mandiri, paling tidak secara ekonomi,” ungkap Supriatna Adhisuwignjo, ST, MT, sekaligus Direktur Polinema 2021-2025 yang baru saja dilantik.
Diharapkan, kegiatan PPM ini dapat ditindaklanjuti oleh masyarakat untuk budidaya jamur sebagai alternatif aktivitas yang bernilai ekonomi. Sekaligus peluang usaha di masa pandemi covid-19 yang belum berakhir. (rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja