Kecewa NIK-nya Terpakai, Wanita Ini Belum Bisa Vaksin

Kapolresta Makota AKBP Budi Hermanto, menjelaskan NIK peserta vaksin. (jaz) - Kecewa NIK-nya Terpakai, Wanita Ini Belum Bisa Vaksin
Kapolresta Makota AKBP Budi Hermanto, menjelaskan NIK peserta vaksin. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Disela-sela vaksin Drive Thru, ada salah satu kakak beradik belum bisa vaksin. Hal tersebut karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah terpakai di daerah lain.

“Iya, kecewa gimana, lha tidak bisa. NIK katanya sudah terdaftar dua kali, padahal belum sama sekali. Kan masih dibawah 17 tahun, seharusnya belum bisa,” seru Via Nataprawira, di depan halaman Stadion Gajayana, Rabu (6/10/2021).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, dari keterangan petugas data yang dimiliki terdaftar sebagai penerima vaksin di Jakarta. Padahal ia mengaku belum pernah ke sana sama sekali.

“Di Pancoran, padahal belum pernah ke Jakarta. Saya asli Malang,” jawab singkatnya.

Adiknya yang belum bisa vaksin diarahkan untuk menghubungi Dukcapil Kota Malang, supaya dicek kembali.

“Yang tidak bisa divaksin adik saya, Refanka 15 tahun,” pungkasnya.

Sementara, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto mengungkapkan, pihaknya nanti akan mengecek terkait NIK yang sudah digunakan. Tidak hanya itu, akan mengusahakan komunikasi dengan jajaran wilayah Polresta Jakarta Selatan untuk ditelusuri.

“Kasihan bagi mereka yang belum vaksin tetapi NIK-nya sudah digunakan,” beber AKBP Budi Hermanto.

Buher, sapaan akrabnya menuturkan, beberapa kemarin pernah terjadi di Poliklinik, ternyata digunakan Rumah Sakit Blitar Kota. Sehingga bersangkutan tidak bisa, akhirnya Polresta Makota menghubungi Blitar untuk diklarifikasi.

“Sehingga yang bersangkutan ada kesalahan input pada saat itu dari operatornya. Sehingga bisa diclearkan untuk melaksanakan vaksin,” ujar pria yang pernah menjabat Wadir Reskrimsus Polda Kalimantan Selatan ini.

Pihaknya menegaskan, masyarakat yang tertukar atau NIK-nya sudah digunakan bisa divaksin. Selebihnya akan mengecek dahulu, karena kesalahan satu digit bisa merubah data.

“Kita lihat dulu apakah memang sengaja yang bersangkutan mengambil data orang lain,” pungkas lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse tersebut. (jaz/rhd)

Baca juga:

disclaimer

Pos terkait