PTM Hari Pertama, Siswa Diperkenankan Tak Berseragam Hingga Bersepatu Seadanya

Salah satu siswa melintasi trotoar di Kota Malang. (jaz) - PTM Hari Pertama, Siswa Diperkenankan Tak Berseragam Hingga Bersepatu Seadanya
Salah satu siswa melintasi trotoar di Kota Malang. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan per hari ini, Senin (6/9/2021). Pemkot Malang memberikan kelonggaran bagi siswa yang tidak mampu membeli sepatu atau seragam untuk masuk PTM.

Meskipun dalam pendidikan menumbuhkan kedisiplinan, akan tetapi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, tidak memaksakan siswa memakai seragam sebagai bentuk simpati kemanusiaan.

Bacaan Lainnya

“Perekonomian kita baru seperti ini. Mungkin lama tidak masuk, tidak (bisa) beli baju, tidak cukup. Tidak beli sepatu karena sudah sesak, sehingga mereka tidak nyaman kalau dipaksakan,” seru Suwarjana, di Balaikota Malang, Senin (6/9/2021).

Baju yang dipakai selain seragam, lanjutnya, asalkan rapi dan bukan kaos oblong. Sementara sepatu hitam, ada garisnya warna putih atau lainnya, masih ditoleransi.

Menurutnya, hari pertama masuk sekolah berjalan dengan baik dan lancar. Hal wajib yang harus dipenuhi, ada izin orang tua. Rata-rata yang tidak mengizinkan, alasannya mempunyai komorbid dan ada keluarga yang menjalani isoman dan seterusnya.

Pelaksanaan PTM uji coba tidak memaksakan kepada siswa. Karena memang benar-benar sudah siap dari segi sarana prasarana, baik siswa dan guru. Bagi siswa yang belum siap, semisal mengalami pusing dan demam, dipersilahkan untuk mengikuti PTM secara daring.

“Kita tidak memaksa, PTM ini kita tidak boleh gegabah. Kami selalu mensosialisasikan bagi adik-adik siswa dan guru. Mungkin ada yang kurang sehat, ya jangan dipaksa masuk,” ungkap pria yang pernah menjabat Kepala Perpustakaan Daerah Kota Malang ini.

Kadisdikbud, Suwarjana membeberkan soal PTM uji coba hari pertama. (jaz) - PTM Hari Pertama, Siswa Diperkenankan Tak Berseragam Hingga Bersepatu Seadanya
Kadisdikbud, Suwarjana membeberkan soal PTM uji coba hari pertama. (jaz)

Terkait sampai kapan PTM uji coba kali ini, Suwarjana menjawab, akan melihat situasi kondisi yang berkembang. Pihaknya yakin dan optimis tidak ada penyebaran kasus covid-19 klaster sekolah. Karena beberapa bulan sebelumnya pernah dilaksanakan PTM Terbatas, termasuk percepatan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penularan.

“Toh kemarin April sudah melakukan uji coba, perkembangannya bagaimana, aman kan? Apalagi sekarang guru sudah divaksin 100 persen, baik dosis satu maupun dua,” ujar pria asal Klaten.

Suwarjana mengaku, pembolehan PTM ini mengacu pada edaran Mendagri dan Surat Edaran Walikota Malang. Sementara vaksinasi bagi pelajar SD SMP yang berusia 12 tahun keatas sudah diangka 10 ribu dosis.

“Perlu digaris bawahi vaksinasi itu bukan satu-satunya syarat tatap muka,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait