Meski Sudah Cabut Larangan Masuk, Arab Saudi Belum Izinkan WNI Umrah

Ilustrasi kedatangan Arab Saudi. (ist) - Meski Sudah Cabut Larangan Masuk, Arab Saudi Belum Izinkan WNI Umrah
Ilustrasi kedatangan Arab Saudi. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Pemerintah Arab Saudi telah mencabut larangan masuk bagi 20 negara, termasuk Indonesia, pada Selasa 24 Agustus 2021. Izin akses masuk itu hanya diperbolehkan bagi ekspatriat yang divaksinasi penuh di Arab Saudi sebelum mereka berangkat ke negara asal. Larangan tersebut mengecualikan WN Arab Saudi diplomat asing, praktisi kesehatan, dan keluarga mereka.

Para ekspatriat yang akan kembali ke Arab Saudi harus menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan mereka bebas dari infeksi. Begitupun bagi para turis yang telah transit di salah satu dari 20 negara itu dalam 14 hari sebelum ke Arab Saudi.

Bacaan Lainnya

Meskipun telah mencabut larangan masuk, Arab Saudi masih belum mencabut status suspend untuk umrah bagi Indonesia. Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengkonfirmasi hal tersebut.

“Kebijakan itu) Bukan untuk umum dan umrah, status kita masih di suspend,” jelas Endang, Rabu (25/8/2021) dikutip dari CNN Indonesia.

Kebijakan akses masuk yang diizinkan Arab Saudi hanya berlaku bagi orang yang sudah memiliki izin tinggal di wilayah Kerajaan Saudi untuk kembali ke Arab Saudi secara langsung. Hal tersebut tidak berlaku bagi jamaah umrah.

“Dengan syaratnya [kebijakan untuk ekspatriat itu], misalnya sebelum keluar Saudi/pulang ke Indonesia itu sudah vaksin di Saudi,” imbuhnya.

Arab Saudi masih menangguhkan izin penerbangan umrah. Arab Saudi juga masih melakukan kajian terhadap vaksin covid-19 produsen asal China, Sinovac dan Sinopharm. Sebelumnya, Arab Saudi hanya memperbolehkan vaksin corona jenis Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Johnson&Johnson.

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Kesehatan mengatakan, pihaknya akan melakukan lobi ke Arab Saudi terkait penggunaan vaksin produksi asal China untuk jamaah umrah. Kemenkes akan bekerja sama dengan Kemenag dan Kemenlu.

“Jadi ya nanti ini nanti kami bersama Kemenlu dan Kemenag mencoba melobi ke sana ya nanti ini nanti,” ucap Menkes Budi. (hma/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait