WN Afghanistan Demo di Depan Kantor UNHCR Tuntut Kejelasan Nasib

Demo WN Afghanistan. (ist) - WN Afghanistan Demo di Depan Kantor UNHCR Tuntut Kejelasan Nasib
Demo WN Afghanistan. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Para warga negara Afghanistan menggelar demo di depan kantor UNHCR Jakarta, Selasa (24/8/2021). Mereka menuntut kejelasan nasib di Indonesia untuk dapat dipindahkan ke pemukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.

Para pencari suaka itu melakukan aksi mulai pukul 09.00 WIB dengan membawa sejumlah poster. Mereka membentangkan tulisan ‘We are mentally exhausted by long processing times’, dan sebuah spanduk besar dengan tulisan ‘UNHCR Indonesia mohon untuk tidak menyalahi prosedur kerja, konvensi 1951 dan protokol 1967. Hentikan kebijakan yang tidak manusiawi terhadap pencari suaka di Indonesia. Kami butuh perpindahan sebabkan kami hidup sengsara’.

Bacaan Lainnya

“Kita datang kesini buat minta hak kita dari UNHCR. Kita ada keluarga di situ (Afganistan),keluarga kita gak ada kabar, mereka hidup atau enggak,” ungkap seorang pendemo dikutip dari CNN Indonesia.

“Kami mengadakan protes ini untuk menekan UNHCR, pemerintah Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk mengerjakan proses pemukiman kembali yang sudah terlalu lama. Ribuan pengungsi telah menunggu di sini di Indonesia selama 8-10 tahun untuk dimukimkan kembali,” kata pendemo lainnya bernama Hakmat.

Demo sempat berjalan ricuh karena WN Afghanistan terlibat dorong-mendorong dengan petugas. Polisi yang berada di lokasi meminta para pencari suaka untuk membubarkan diri sebab Jakarta masih menerapkan PPKM.

“Kami imbau, kepada seluruh demonstran, kami imbau sekali lagi, kepada seluruh demonstran, agar sekarang juga meninggalkan lokasi, situasi Jakarta masih level 3, dilarang ada kerumunan,” seru petugas di lokasi.

Beberapa dari pendemo mengaku telah berada di Indonesia sejak 2013 lalu. Mereka sedang menunggu kepastian untuk mendapatkan hunian permanen di negara ketiga sebagai pengungsi, seperti di Australia. Kondisi terkini dari negara asal mereka Afghanistan yang telah dikuasai kelompok Taliban membuat mereka makin khawatir dengan kondisi keluarganya. (hma/rhd)


Baca juga:

Pos terkait