Bahlil Lahadalia: Bekali Generasi Muda dengan Keilmuan dan Pengalaman Organisasi

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. (ist) - Bahlil Lahadalia: Bekali Generasi Muda dengan Keilmuan dan Pengalaman Organisasi
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. (ist)

Malang, SERU.co.id – Hidup seseorang ditentukan dirinya sendiri, ketika menjalani dan memutuskan saat ini untuk masa depan. Motivasi dan kegigihan menjadi penyemangat mengapai mimpinya. Terlebih generasi muda sebagai calon pemimpin dan penerus bangsa, harus berwawasan luas jauh ke depan diimbangi pengalaman.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Bahlil Lahadalia menyampaikan, setiap mahasiswa tak hanya dituntut mengikuti perkuliahan dengan baik, tetapi juga berinisiatif untuk berorganisasi. Pasalnya, jaminan kuliah dengan baik tak menjamin kualitas seorang mahasiswa, terlebih dalam pekerjaan. Namun dengan pengalaman berorganisasi, akan semakin lengkap bekal keilmuan hard skill dan soft skill yang diperoleh.

Bacaan Lainnya

“Kalau kalian kuliah hanya cari ijasah dan menjadi PNS, maka berhentilah. Tapi jika kalian kuliah untuk mencari ilmu dan berorganisasi, siapkan diri kalian dengan ilmu kemampuan leadership yang kuat. Maka pekerjaan yang akan mencari kalian,” seru pria yang sarat pengalaman berorganisasi, mulai dari Ketua OSIS, Ketua Senat, Ketum HIPMI, dan lainnya.

Meski hanya lulusan STIE di PTS Jayapura dan S2 Universitas Cendrawasih, namun dirinya berhasil terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) periode 2015-2019. Mengalahkan kandidat lain dari lulusan universitas luar negeri dan dalam negeri, seperti Harvard University, Melbourne University, Universitas Indonesia dan lainnya.

“Yakinlah pada diri sendiri, Aku bisa. Bagaimana orang lain akan yakin dan percaya, kalau kita sendiri tidak yakin dan percaya akan kemampuan dirinya sendiri,” optimismenya.

Menurut pemilik 10 perusahaan bonafit ini, yang mampu merubah gaya hidup seseorang adalah orang itu sendiri. Karena itu mereka harus bekerja keras, jangan cepat puas, jaga kejujuran, membangun hubungan, dan hal-hal positif lainnya yang harus dilakukan mahasiswa.

“Bagi yang keterbatasan ekonomi, jangan malu dengan yang kaya. Karena yang kaya itu orangtua mereka, bukan dia. Tunjukkan kita setara, dan masa depan ada di tangan diri sendiri,” motivasi pria yang pernah menjadi kondektur dan supir angkot saat duduk di bangku kelas 1 SMP.

Disebutkannya, ketika seorang mahasiswa mempunyai kemampuan ekonomi, kemampuan leadership, dan kemampuan komunikasi yang baik, maka negara akan membutuhkan mereka di bidang apa saja.

Bahlil menekankan, mahasiswa tidak boleh merasa pesimis dan minder, terutama bagi mereka dari kampung atau ekonominya lemah. Karena tidak selalu orang yang tinggal di kota lebih hebat daripada orang yang tinggal di daerah atau kampung.

“Bagi yang mampu jangan merasa dirinya paling di atas. Dan bagi yang ekonominya lemah, jangan merasa dirinya paling di bawah. Sebab hidup itu seperti roda, kadang dibawah dan kadang di atas,” tuturnya, dihadapan ribuan mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) secara daring, Senin (23/8/2021).

Senada, Ketua Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB), Prof Ahmad Erani Yustika, SE, MSc, PhD mengatakan, keberhasilan seseorang dipengaruhi banyak hal, seperti pengalaman Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) Indonesia, Bahlil Lahadalia.

“Kombinasi dari kegigihan, nyali, pengetahuan dan kerja keras. Insyaallah dengan tiga hal itu, keterbatasan yang kita miliki tidak akan menjadi kendala untuk menjadi sukses di masa mendatang,” pesan Prof Erani

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr drh Aulanni’am, DES mengatakan, meski dalam kondisi pandemi, semua mahasiswa diharapkan agar bisa tetap semangat, beraktifitas positif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Serta semua mahasiswa FEB UB bisa lulus kuliah tepat waktu.

“Semua mahasiswa harus bisa memanfaatkan waktu, karena kalian harus selesai kuliah tepat waktu. Belajar dengan baik dan mengikuti semua standar yang sudah diatur oleh FEB UB. Apa yang harus dilakukan setiap semesternya, semua ada panduannya,” tandasnya. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait