Tim PKM-KC Polinema Bikin Aplikasi Pendeteksi Physical Distancing

Tim PKM-KC Polinema Bikin Aplikasi Pendeteksi Physical Distancing

Malang, SERU.co.id – Tim Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang Karsa Cipta (KC), Politeknik Negeri Malang (Polinema) membuat sebuah aplikasi untuk physical distancing (Pembatasan Interaksi Fisik). Selain itu menganjurkan masyarakat untuk sering mencuci tangan, memakai masker, dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.

Berangkat dari masyarakat Indonesia yang sulit mematuhi protokol kesehatan, salah satunya adalah pelanggaran terhadap physical distancing. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (KC), lima mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Polinema menciptakan aplikasi pendeteksi jarak pada smartphone untuk membantu penerapan physical distancing.

Bacaan Lainnya

“Aplikasi akan mengeluarkan suara berupa alarm peringatan sebagai penanda bahwa posisi dua orang tersebut terlalu dekat,” seru Falya Charismatul Ayza, salah satu tim anggota.

Tim PKM-KC Polinema Bikin Aplikasi Pendeteksi Physical Distancing

Aplikasi ini memanfaatkan fitur Global Positioning System (GPS) pada smartphone, yang akan mendeteksi jarak satu orang dengan orang lain melalui titik koordinatnya. Alarm berbunyi, jika dua orang terlalu berdekatan dengan jarak kurang dari dua meter.

Tim PKM-KC Polinema ini, terdiri dari Falya Charismatul Ayza dan Erlangga Natanegara Putra Aryando dari Prodi D-III Manajemen Informatika. Kemudian Ifa Indrian Ningsih, Nur Sukma Pandawa, dan Siti Aisyah dari Prodi D-IV Teknik Informatika. Mereka dibimbing oleh dosen pembimbing Vivi Nur Wijayaningrum SKom, MKom.

“Adanya aplikasi ini, diharapkan masyarakat sadar dan terbiasa untuk menerapkan physical distancing selama berkegiatan di luar rumah,” ungkapnya.

Pelaksanaan program PKM-KC ini, dimulai pada akhir bulan Mei 2021 dan telah berlangsung kurang lebih empat bulan. Pembuatan desain dan aplikasi dilakukan oleh anggota tim secara daring dengan arahan dari dosen pendamping. Untuk pengujian aplikasi dilakukan secara luring oleh masing-masing anggota tim dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Vivi Nur Wijayaningrum SKom, MKom berharap, tim ini dapat berjuang dengan baik dan lolos menjadi peserta di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Dimana mahasiswa dapat mempresentasikan hasil kreasi mereka pada level nasional. Selain itu, pihaknya berharap aplikasi dapat dikembangkan secara massal.

“Semoga aplikasi ini dapat berkontribusi untuk membantu masyarakat dalam menerapkan physical distancing, sehingga kasus penularan covid-19 dapat menurun,” tandas Vivi. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait