Pemkot Batu Klaim Tracing Sudah Tinggi

Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, ditemui selepas kunjungan di Malang. (jaz) - Pemkot Batu Klaim Tracing Sudah Tinggi
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, ditemui selepas kunjungan di Malang. (jaz)

Batu, SERU.co.id – Evaluasi Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi (Menko Marves) dan Menteri Kesehatan (Menkes) tidak hanya berkaitan isolasi terpusat (isoter). Tetapi juga tracing di daerah-daerah dimasifkan dengan segala sarana prasarana yang dimiliki pemerintah daerah.

Walikota Batu, Hj Dra Dewanti Rumpoko MSi
mengklaim tracing di wilayahnya sudah tinggi. Perbandingan 1:15, namun belum dilaporkan kalau angkanya lumayan tinggi.

Bacaan Lainnya

“Karena apa, penginputannya ke Silacak belum lancar,” seru Dewanti Rumpoko, beberapa hari lalu.

Menurut Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), contact tracing mempunyai tiga fungsi, yakni testing, tracing, dan treatment. Pertama mengidentifikasi, mengetahui aktivitas masyarakat yang terpapar, serta memberi informasi akurat.

Menurut Dewanti, pelaksanaan tracing akan dibantu oleh pihak babinsa dan babhinkamtibmas. Sebagai langkah cepat akan dibantu oleh masyarakat sipil di tingkat kelurahan sampai RT/RW.

“Bahkan bukan hanya polisi, tapi tokoh masyarakat, satgas dan siapa saja,” beber dosen Fakultas Psikologi, Universitas Merdeka Malang ini.

Sementara untuk testing, pihaknya belum bisa mencapai target yang diinginkan setiap ribuan testing. Laboratorium yang belum banyak, akan sedikit terbantu dengan mekanisme tidak harus dengan swab antigen.

“Kita mencapai itu agak terengah-engah, itu saja sudah bagus. (Pengecekan) kita sekarang bukan hanya PCR, tapi antigen juga dikombine itu,” terang perempuan kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat ini.

Walikota Batu yang menjabat sejak 27 Desember 2017 mengatakan, sesuai arahan Menko Marves dan Kemenkes semua yang terkonfirmasi positif harus masuk ke isoter. Karena jika tidak, dimungkinkan isoman kondisinya kurang terkontrol. Kemudian cepat bisa menularkan kepada keluarga atau orang sekitarnya.

“Alhamdulillah kami punya sekitar 404 (bed) isoter. Berada di YPPI, di kecamatan, di setiap kelurahan ada. Tetapi yang di kelurahan sekarang ini posisinya semua rata-rata terisi yang isoter masih ada kamarnya,” imbuh Dewanti.

Diketahui per Jum’at 13 Agustus 2021 jumlah isoter saat itu ada 59 orang, sementara isoman hanya 35 orang. Sementara kendala yang dihadapi, orang tidak tahu isoter seperti apa. Masyarakat tidak ingin berpindah di rumah, karena sudah nyaman.

Kedepan, pihaknya bakal memberi pemahaman tidak boleh egois dalam situasi pandemi virus. Harus memikirkan kepentingan kesehatan orang banyak. Edukasi dan informasi diberikan, karena sebelumnya belum ada instruksi untuk isoter.

“Sekarang tidak bisa. Kita akan sosialisasi menjemput orang-orang yang belum di isoter,” pungkasnya, kepada SERU.co.id. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait