Malang, SERU.co.id – Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Sadikin meninjau beberapa titik di Kota Malang. Pertama meninjau Safehouse yang berada di Jalan Kawi No. 41 Kota Malang. Selanjutnya pelaksanaan vaksinasi di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Malang, Jalan Besar Ijen 77 C, serta RSL Ijen Boulevard.
Kemenko Marves, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan menyapa para isoman berhadapan langsung berjarak sekitar 50 meter. Berpesan agar tidak perlu menyembunyikan diri, jika memang terpapar covid-19.
“Anak cucu saya, mantu saya, itu semua kena covid. Jadi tidak perlu malu, ini bukan aib,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan di Safehouse Jalan Kawi, Jum’at (13/8/2021).
Pihaknya mengungkapkan, tidak perlu khawatir dibawa ke isolasi terpusat (isoter), karena fasilitasnya banyak mulai dari dokter, obat-obatan, dan seterusnya. Ditempatkan di isoter agar tidak banyak yang menular ke keluarga maupun ke tetangga.
Dikatakannya, varian virus terbaru yaitu varian delta sangat berbahaya. Kalau tidak berhati-hati, tidak tahu gejalanya tiba-tiba kekurangan oksigen, karena klinisnya tidak menyerang pernafasan.
“Kita tidak tahu tiba-tiba saturasi oksigen kita dibawah 80 (persen),” ungkap Luhut, sapaan akrabnya.
Luhut menambahkan, angka kematian varian delta masih tinggi. Sekali lagi berpesan untuk tidak malu mengatakan jika terpapar, agar bisa ditangani medis secara baik, tepat dan benar. Kemarin kunjungannya di Buleleng Bali tingkat kematiannya bisa tertolong, karena ditangani oleh nakes dan dokter dengan benar.
“Kalau dirumah, dokter, nakes, yang mengurusi saturasi tidak ada. Oksigen pun kalau dibutuhkan juga gak ada. Kalau disini (isoter) semua ada,” ujar pria kelahiran Samosir, Sumatera Utara ini.
Lebih lanjut, Kemenko Marves mengutarakan, agar pemerintah daerah tidak menutup-nutupi angka terkait covid-19. Berapapun angka tersebut tetap akan mencuat guna bagaimana menangani covid-19. Yang salah jika data tersebut ditutup-tutupi, malah akan menambah masalah di lapangan.
“Kalau kita buka dan kita tangani dengan benar, pasti turun. Saya semua sudah lihat. Sekarang masalah kita sederhanakan kalau kita mau lihat itu,” pungkasnya.
Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, untuk tidak malu ketika terpapar, kalau di swab positif malah akan melindungi kita dan keluarga jika melapor. Yang berbahaya, ada yang positif tetapi tetap beraktivitas di dalam dan luar rumah.
“Justru nanti di swab kalau tahu tidak apa-apa. Penyakit ini cepet kok sembuhnya insyallah,” terang Budi Sadikin.
Terakhir, dirinya berpesan kalau ada keluarga sanak family yang positif untuk diajak ke safehouse. Banyak manfaat jika mengikuti prosedur kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
“Ini sama aja di cek suhu temperatur, oh ternyata tinggi, ya dirawat,” pungkasnya.
Turut mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Walikota Malang Drs H Sutiaji, dan Bupati Malang Sanusi, Sekda Kota Malang, Danrem 083/Baladhika Jaya, Dandim 0833 Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, dan jajaran Forpimda lainnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja