Malang, SERU.co.id – PPKM Darurat hampir berjalan dua pekan, banyak evaluasi dari Pemkot maupun Forkopimda Kota Malang. Masih ditemukan beberapa yang melanggar. Forkopimda berkomitmen bakal melakukan pengetatan kembali dengan operasi gabungan.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto SIK MSi menuturkan, langkah-langkah PPKM Darurat sudah menyegel beberapa kafe, dengan sanksi selama lima hari tidak boleh berjualan. Bagi masyarakat yang masih berkeliaran akan dilakukan swab secara acak.
“Kita kasih tindakan penegakan hukum preventif. Akan bekerjasama dengan Kadinkes, bagi yang kelayapan malam akan di-swab secara acak,” seru AKBP Budi Hermanto SIK MSi di Balaikota Malang, Rabu (14/7/2021).
Menurutnya, sudah hampir 12 hari PPKM Darurat diberlakukan, namun masih ada beberapa di media sosial orang menyebarkan berita hoaks. Pihaknya akan mendalami, dan jika ada keluhan atau saran bisa langsung diadukan melalui sarana yang ada.
“Hari Kamis ada tiga orang yang berkirim surat. Kami tahu orang Malang banyak akademisi, punya attitude yang baik,” ungkap Buher, sapaan akrabnya.
Menurut Buher, sapaan akrabnya, bakal diaktifkan kembali penutupan dengan portal di komplek-komplek. Menjadikan satu pintu masuk dan satu pintu keluar, selain mencegah mobilitas warga menekan kasus Covid-19, juga mencegah kriminalitas.
“Saya lihat tidak ada kepentingan mendasar masyarakat yang keluar. Selain itu, tim yustisi juga mendatangi perusahaan kritikal esensial,” beber mantan Wadir Reskrimsus Polda Kalimantan Selatan ini.
Senada, Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona menuturkan, pelaksanaan PPKM Darurat diberbagai daerah semua sama, ada pro kontra adalah hal lumrah. Toko-toko di Kota Malang relatif patuh dibandingkan pedagang di pinggiran yang banyak abai.
Mematikan Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan cara efektif, agar pedagang kaki lima (pkl) tidak berlama-lama berjualan. Masukan kepada Pemkot Malang, tim operasi gabungan (osgab) tidak hanya terfokus satu tim, tetapi dipecah beberapa anggota bisa lima sampai enam orang dengan menyebar.
“Tim gabungan lebih banyak jalan (kelilingnya), namun titik-titik tersebar (disekitar). Sehingga tidak banyak tempat yang terlewatkan,” paparnya.
Letkol Arm Ferdian menambahkan, petugas yang bekerja di lapangan untuk tetap menjaga kesehatan. Tidak lupa, bekerja secara efektif dan efisien menjalin kerjasama dengan warga setempat atau kelurahan, agar ikut mengingatkan bagi yang masih bandel.
Kedepan, akan ada kunjungan dari Polri untuk meninjau langsung penerapan PPKM Mikro di Kota Malang. Salah satunya melihat apa yang ada didalamnya. Menurutnya masih akan memilih lokasi posko kelurahan yang siap, data ideal sudah pernah dibuat beberapa bulan yang lalu.
“Saya minta bantuan camat menginformasikan, bagaimana ada alur, posko tidak harus besar, ada isoman, ruangan logistik, ruangan dapur lapangan. Kita siapkan dalam waktu dekat,” paparnya.
Lebih lanjut, direncanakan ada kelurahan satu titik sebagai sampel dengan zoom meeting dengan kelurahan lain. Empat pilar yang dimaksimalkan, yaitu Kapolsek, Camat, Koramil, dan petugas kesehatan. Kemudian mencari satu relawan untuk bisa menjelaskan seluk beluk perkembangan kasus covid-19 di wilayah tersebut.
“Kita tidak menyiapkan dengan tergopoh-gopoh. Cari orang cakap dan menguasai, bisa menjelaskan dimana wilayah-wilayah RT, data normatif di PPKM Mikro dan seterusnya,” pungkasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan