Peran IKA Polinema, Pengaruhi Kualitas Lulusan Polinema

• Polinema wisuda 1.056 lulusan tahap I

Kota Malang, SERU – Sebanyak 1.056 mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) diwisuda dalam Rapat Senat Terbuka, di Gedung Graha Polinema, Sabtu (28/9/2019) pagi. Para wisudawan-wisudawati ini merupakan lulusan tahap I tahun 2019, dari total 3 tahapan. Dimana Tahap II dan III diperkirakan akan dilaksanakan pada awal November 2019.

Bacaan Lainnya

Usai diwisuda, berbekal kompetensi yang dimiliki selama kuliah, diharapkan lulusan mampu mengaplikasikan keahliannya dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, serapan lulusan Polinema lebih dari 70 persen bekerja sebelum wisuda. Sisanya, dengan masa tunggu maksimal 3 bulan,” ungkap Direktur Polinema, Drs Awan Setiawan, MMT, MM.

Wisudawan-wisudawati terbaik tiap jurusan. (ist)

Dikatakan Awan, peran alumni yang telah sukses pada beragam perusahaan BUMN, wirausaha dan posisi strategis lainnya di Indonesia, cukup memberikan kontribusi cukup besar. Baik dalam perekrutan tenaga kerja, pemberian beasiswa, kurikulum, tenaga ahli, dan lainnya. Sehingga Polinema mampu menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan-perusahaan besar yang telah mengakui kualitas lulusan Polinema.

“Peran alumni melalui Ikatan Alumni Politeknik Negeri Malang (IKA Polinema) cukup besar kepada kampus dan generasi adik-adik ini. Banyak sekali sumbangsih ide, tenaga, evaluasi, dan beasiswa, serta lainnya, yang diberikan IKA Polinema kepada mahasiswa dan Polinema. Mereka hadir disini, karena besok akan ada pengukuhan pengurus IKA Polinema periode 2019-2023,” ungkap Awan, sembari mengakui ikatan kuat antara IKA Polinema memiliki ikatan yang kuat dengan Polinema.

Prosesi wisuda Polinema. (ist)

“IKA Polinema telah memberikan kontribusi luar biasa. Turut melakukan evaluasi apa yang kurang dan mengambil adik-adik kelasnya juga lulusan Polinema untuk bersama di dunia kerja. Bukan hanya membantu mencarikan kerja, para alumni juga memberikan beasiswa,” ujar Awan.

Tahun 2019 ini, para wisudawan yang diluluskan, di antaranya Program Sarjana Terapan/ Diploma IV sebanyak 543 orang dan Program Diploma III sebanyak 513 orang. Wisudawan berpredikat cumloude dan terbaik tingkat Polinema sejumlah 2 orang, terdiri program Diploma IV sebanyak 1 orang dan Program Diploma III sebanyak 1 orang.

Para wisudawan penerima beasiswa PT Bukit Asam, bersama jajaran Polinema dan perwakilan PT Bukit Asam. (ist)

Wisudawan berpredikat cumlaude dan terbaik tingkat kerjasama sebanyak 3 orang, terdiri dari Kerjasama PLN 1 orang, Kerjasama GMF 1 orang dan kerjasama Kemitraan 1 orang.

Wisudawan predikat cumlaude dan terbaik tingkat program studi sebanyak 17 orang, yang terdiri dari Diploma IV sebanyak 9 orang dan program Diploma III sebanyak 8 orang. Sedangkan Wisudawan berpredikat cumlaude dari masing-masing jurusan / program studi sebanyak 522 orang.

Turut serta diwisuda, 5 mahasiswa angkatan kedua penerima beasiswa bidiksiba dari PT Bukit Asam Tbk. Mereka adalah putra-putri daerah terdekat di ring 1 PT Bukit Asam. Tak hanya terdekat, namun yang dinilai dibawah standar kehidupan, anak-anak disejahterakan dengan kuliah di Polinema oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan di Sumatra Selatan. “Mereka mendapat seluruh biaya perkuliahan dan biaya hidup dari PT Bukit Asam,” jelas Roy Ubaya, Manajer Perencanaan CSR PT Bukit Asam Tbk

Penyerahan wisudawan-wisudawati kepada Ketua IKA Polinema. (ist)

Disebutkan Roy, PT Bukit Asam merupakan BUMN yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Salah satu itemnya mengentaskan kemiskinan melalui dunia pendidikan. Setiap tahunnya ada 5.000 anak dari SD sampai perguruan tinggi. Untuk pergurian tinggi, kami bekerjasama dengan Polinema dan Politeknik Industri,” papar Roy, didampingi asistennya, Syamsuir, sembari menambahkan jumlah lulusan Polinema tahun berikutnya 5, 20 dan 25 lulusan, dari penerima beasiswa PT. Bukit Asam.

Sementara itu, Pembantu Direktur IV Polinema, Dr Luchis Rubianto, LRSC, MMT, mengutip pernyataan tokoh intelektual internasional, Nelson Mandela, berkata senjata paling ampuh adalah pendidikan. “Saya yakin masyarakat sekitar Bukit Asam, bisa semakin meningkat level pendidikannya. Karena setiap tahun, bekal keilmuan yang diperoleh selalu berkembang dan akan lebih banyak,” terang Luchis. (rhd)

disclaimer

Pos terkait