260 Dosen dan Staf ITN Malang Vaksinasi Tahap Pertama

Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT, saat divaksin. (ist) - 260 Dosen dan Staf ITN Malang Vaksinasi Tahap Pertama
Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT, saat divaksin. (ist)

Malang, SERU.co.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 260 dosen dan staf. Mereka terdata lewat institusi akan menerima vaksin jenis AstraZeneca dengan nomor batch (kumpulan produksi) CTMAV546.

Kepala Bagian (Kabag) Kepegawaian ITN Malang, Nuning Irawati AMd menuturkan, pihaknya telah mengajukan vaksin ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Baru bisa dilaksanakan tahap pertama selama dua hari, Selasa dan Kamis (25 dan 27 Mei 2021) di UMM Medical Center, Sumbersari, Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Vaksin kode ini aman digunakan, sehingga dosen dan staf ITN tidak perlu ragu. Ini (vaksinasi) adalah program pemerintah, semua harus dapat vaksin untuk melindungi diri dari Covid-19,” seru Nuning Irawati, Kamis (27/05/2021).

Lebih lanjut, pihaknya menambahkan, jumlah tersebut tidak banyak bila dibandingkan jumlah dosen dan staf sebenarnya. Karena sebagian sudah divaksin ikut pasangannya bekerja, ditambah ada yang komorbid.

Masih menurut Nuning, ITN tidak memaksa bagi dosen maupun staf yang menolak karena takut jenis Vaksin AstraZeneca. Pihaknya memastikan, jenis ini aman, karena berbeda nomor batch dengan yang ditarik oleh pemerintah AstraZeneca kode 547.

“Kami tidak bisa memaksa bagi yang masih takut dengan vaksin AstraZeneca. Padahal kasus yang terjadi akhir-akhir ini adalah jenis 547, dan itu sudah ditarik oleh pemerintah,” ungkapnya.

Kabag Kepegawaian ITN Malang, Nuning Irawati AMd, usai divaksin. (ist)

Sebagai informasi, ITN Malang akan menerima dua tahap vaksin. Tahap pertama pada bulan Mei dan tahap kedua pada Agustus 2021 mendatang. Bagi peserta yang akan menerima vaksin, maka prosedurnya adalah datang, mengisi biodata, melakukan pendaftaran, kemudian masuk ke ruang screening. Setelah dinyatakan aman menerima vaksinasi, maka peserta masuk ke ruang vaksinasi.

Selepas vaksinasi, peserta akan mendapatkan obat sebagai antisipasi timbulnya gejala akibat vaksinasi. Peserta juga akan mendapat sertifikat telah divaksin Covid-19 melalui SMS. Selanjutnya mendapat sms berisi jadwal untuk vaksin tahap dua.

Lebih lanjut, Nuning mengungkapkan, beberapa efek samping dari teman-teman ITN berbeda yang dialami. Ada yang mengalami efek samping seperti rasa ngantuk, lapar, demam, atau pusing. Tiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda, bahkan ada yang tidak mengalami efek samping.

Pihaknya berharap, setelah vaksinasi ini mampu meningkatkan kekebalan dosen dan staf ITN menyongsong pembelajaran luring. Akan tetapi tetap harus menerapkan prokes memakai masker, mencuci tangan dan seterusnya tidak boleh lengah.

“Semoga dengan begitu proses belajar mengajar masih daring dan tetap terlaksana dengan baik,” pungkas Nuning.

Sementara, Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT menjelaskan, vaksinasi merupakan upaya meminimalisasi penyebaran Covid-19.

“Saya salut, dosen dan staf ITN antusias datang dan antri untuk mendapatkan vaksin. Mereka juga  terlihat tetap mematuhi protokol kesehatan.  Tidak perlu takut ya, saya hari ini juga sudah divaksin. Prosesnya cepat, tidak sakit,” ungkap Yudi Limpraptono.

Pihaknya mengatakan, setelah divaksin, sivitas akademika ITN Malang optimis bulan September semua siap menyongsong penerimaan mahasiswa baru. Sesudah bulan Agustus jadwal vaksin kedua. Sehingga September mendatang, jika diizinkan oleh pemerintah harapannya perkuliahan sudah offline.

“Kalau belum diizinkan, atau masih ada yang keberatan (offline), maka kami akan menjalankan hybrid learning (pembelajaran campuran),” tandas Yudi. (ws1/rhd)


Baca juga:

Pos terkait