Sambut Waisak, FKAUB Semprot Disinfektan di Vihara

Tim FKUB melakukan penyemprotan di Vihara Vajra Bumi Kertanegara. (ws1) - Sambut Waisak, FKUB Semprot Disinfektan di Vihara
Tim FKUB melakukan penyemprotan di Vihara Vajra Bumi Kertanegara. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Kota Malang melakukan penyemprotan disinfektan Vihara Vajra Bumi Kertanegara. Penyemprotan ini sebagai upaya preventif penyebaran covid-19, menjelang Hari Waisak pada 26 Mei 2021. Momen hari besar umat beragama ini, selain pluralitas, sekaligus juga mempererat tali persaudaraan.

Sekjen FKAUB Kota Malang, Pdt David Tobing mengatakan, komitmen dari FKAUB Kota Malang, untuk merawat pluralisme persaudaraan di Kota Malang. FKAUB bekerjasama dengan KNPI dan elemen masyarakat yang lain.

Bacaan Lainnya

“Memanfaatkan momen hari-hari besar keagamaan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di Kota Malang,” seru Pdt David Tobing, di Vihara Vajra Bumi Kertanegara, Selasa (25/5/2021).

Pihaknya mengatakan, adanya penyemprotan disinfektan, agar umat yang hadir merasa nyaman dan pulang dalam masih kondisi sehat. Tak hanya itu, penyemprotan tersebut sebagai salah satu upaya untuk mendukung pemerintah menerapkan protokol kesehatan dan mencegah rantai penyebaran covid-19.

“Memang rutin kita lakukan. Ketika ditempat lain ada kegiatan ibadah, kami akan melakukan penyemprotan,” bebernya

Pengurus Vihara Vajra Bumi Kertanegara, Yohanes Franciosa. (ws1) - Sambut Waisak, FKUB Semprot Disinfektan di Vihara
Pengurus Vihara Vajra Bumi Kertanegara, Yohanes Franciosa. (ws1)

Sementara, Sekretaris Vihara Vajra Bumi Kertanegara, Yohanes Franciosa mengungkapkan, ucapan terima kasih dan mengapresiasi atas perhatian FKAUB dengan KNPI yang telah bersedia untuk mengadakan penyemprotan disinfektan. 

“Kami besok melaksanakan Hari Waisak, jadi kami bisa laksanakan dengan lebih aman,” ungkap Yohanes Franciosa, kepada SERU.co.id.

Menurut Yohanes, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di Vihara menjelang Hari Waisak besok. Protokol kesehatan sudah memadai, ada wastafel di depan dan kursi diberi jarak.

“Kami batasi yang hadir hanya 15 orang, supaya nanti umat tidak terlalu bergerombol,” pungkasnya. (ws1/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait