Persiapkan PTM, Khofifah Minta SMA, SMK, dan SLB Bentuk Satgas Covid-19 Tiap Sekolah

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ist) - Persiapkan PTM, Khofifah Minta SMA, SMK, dan SLB Bentuk Satgas Covid-19 Tiap Sekolah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ist)

Surabaya, SERU.co.id – Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diwacanakan tahun pelajaran baru 2021/2022, atau sekitar awal Juli 2021. Sebagaimana kebijakan pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri pada akhir Maret 2021 lalu. SKB tersebut berkaitan dengan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pembelajaran tatap muka berjalan aman, sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan. Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB selesai 100 persen, protokol kesehatan ketat, serta jam belajar dan  jumlah prosentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka. Dan meminta semua pihak membentuk Tim Satgas Covid-19 pada tiap sekolah.

Bacaan Lainnya

“Satgas Covid-19 yang melibatkan guru dan siswa di masing-masing sekolah harus memastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan menertibkan disiplin prokes. Kalau anggota satgasnya teman sebaya, akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan prokes di sekolah,” terang Gubernur Jatim Khofifah.

Khofifah menambahkan, Tim Satgas Covid-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya.

Terkait vaksinasi guru, orang nomor satu di Jatim ini, meminta Kepala Dinkes Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim. Agar pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB, dipastikan akhir Juni sudah 100 persen tervaksin sebelum PTM berlangsung.

“Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja, harus dimaksimalkan,” pinta gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Khofifah kembali mengingatkan penyebaran Covid-19 masih berlangsung, dibarengi masuknya varian baru Covid-19 di Jatim. Maka protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat dan interaksi saat pembelajaran berlangsung dapat dikendalikan.

“Mari semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai lengah. Para kepala sekolah dan guru harus dapat mengendalikan antara gas dan rem,” serunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/walikota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka, dengan target semua guru sudah divaksin. Sementara, terlaporkan masih 38 persen guru SMA, SMK dan SLB se-Jatim yang telah melakukan vaksinasi covid-19 dua kali.

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi 2 kali. Ketika pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022, yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman,” tandas mantan Plt Walikota Malang ini. (hms/rhd)


Baca juga:

Pos terkait