Malang, SERU.co.id – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menyuguhkan beragam prestasi sebagai kado istimewa selama kurun waktu setahun ini. Sekaligus respon positif atas meleburnya Kemendikbud dan Kemenristek Dikti menjadi Kementerian Dikbud-Ristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi).
Direktur Polinema, Drs Awan Setiawan, MMT, MM mengatakan, pandemi tahun 2020-2021 ini cukup memacu sivitas akademik Polinema dalam memaksimalkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Hardiknas tahun 2021 mengusung tema “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar,” diharapkan mampu mendorong kemerdekaan institusi Polinema dalam menentukan kekuatannya.
“Hikmahnya, sebagai pendidikan tinggi vokasi, Polinema dituntut berinovasi bagaimana perkuliahan bisa maksimal tanpa tatap muka saat pandemi. Alhamdulillah, semua bisa dilalui. Merujuk peraturan Kementerian Dikbud-Ristek dan SE Walikota Malang, rencananya perkuliahan tatap muka akan dilaksanakan Agustus tahun ini,” ungkap Direktur Polinema, kepada SERU.co.id, sebelum upacara.
Dalam Upacara Bendera Hardiknas secara hybrid di Graha Polinema, Kota Malang, Minggu (2/5/2021) ini. Diikuti secara terbatas oleh 36 undangan dari tiga perwakilan tiap jurusan dengan menerapkan protokol kesehatan. Serta diikuti 1.024 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Polinema melalui Zoom dan live streaming Youtube Polinema
Menurut Direktur Polinema, dengan bersatunya kedua kementerian menjadi Kementerian Dikbud-Ristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi). Menjadikan angin segar kemudahan pengelolaan manajemen perguruan tinggi yang berdampak pada transformasi pendidikan serta inovasi riset dan teknologi. Terkhusus pada jenjang perguruan tinggi di Indonesia.
“Dengan semangat Merdeka Belajar, para dosen diharapkan mampu memberikan dukungan terbaik bagi perkembangan mahasiswa. Melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang kreatif dan inovatif. Selain memberi manfaat pada masyarakat, juga mampu meningkatkan eksistensi Polinema sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi,” harapan Awan, sapaan akrab Direktur Polinema ini.
Berbagai bentuk kegiatan Merdeka Belajar dimaksud, di antaranya riset melalui BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), proyek sosial, magang industri, magang kewirausahaan, hingga pertukaran pelajar, mendorong mahasiswa lebih kreatif, berkarakter, berwawasan luas, dan nasionalisme yang kuat.
Mengenang perjuangan dan jasa besar Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, peringatan ini menjadikan momentum dan refleksi atas berbagai upaya dan program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Polinema. Sekaligus kado istimewa bagi dunia pendidikan.
“Berkat berbagai upaya dari sivitas akademika Polinema, pada tahun akademik ini Polinema mampu mempersembahkan berbagai prestasi sebagai kado peringatan Hardiknas tahun 2021 ini,” ucap mantan Pembantu Direktur (Pudir) I Polinema periode sebelumnya ini.
Di antaranya, program studi D-III Teknik Sipil berhasil meraih Akreditasi Unggul, sekaligus prodi pertama dari Politeknik di Indonesia yang meraih Akreditasi Unggul dari BAN PT dengan 9 kriteria.
Selain itu, turunnya izin pembukaan 11 prodi baru dengan jumlah penambahan kuota sekitar 800 maba melalui jalur SBMPN dan Mandiri. Sehingga total 43 program studi dari sebelumnya 32 program studi. Dimana tersebar di Kampus Utama Polinema 30 prodi dan PSDKU 13 prodi. Dengan jumlah total mahasiswa diprediksi lebih dari 14.100 mahasiswa tahun ini, dibandingkan sebelumnya 13.523 mahasiswa
“Jumlah ini menjadikan Polinema sebagai Politeknik dengan mahasiswa terbanyak se-Politeknik Indonesia. Dengan 11 prodi baru tersebut, jumlah mahasiswa di tahun 2021 diperkirakan lebih dari 14.100 mahasiswa,” terangnya.
Polinema juga telah memperluas kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri. Seperti PUP (Polytechnic University of The Philipines), perluasan jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi di Jerman dan Perancis, dan lainnya.
“Saat ini, Polinema memiliki kelas internasional di 8 program studi dengan 39 mahasiswa asing yang berasal dari 9 negara,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
