Malang, SERU.co.id – Untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien, Rumah Sakit Umum Daerah Dr Syaiful Anwar (RSSA) membuka pelayanan unit baru hemodialisa. Langsung diresmikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatannya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sudah seharusnya rumah sakit rujukan nasional yang berada di Jawa Timur ini mampu menjadi pelayan yang baik. Ketika ada dinamika, percepatan layanan inovasi dalam kesehatan harus terus didorong.
“Proses untuk melakukan inovasi bukan hanya di kampus. Tapi di semua tempat, termasuk di rumah sakit (RS),” seru Khofifah, Rabu (28/4/2021).
Pihaknya menambahkan, ketersediaan ruang dan alat untuk berinovasi terus diupayakan, agar rumah sakit memiliki alat kesehatan yang memungkinkan. Sehingga kebutuhan pasien untuk tindakan lebih lanjut dapat teratasi dengan cepat dan tepat.
“Kebutuhan pokok di RS itu terstandar. Preventif terkait kesehatan memang harus digencarkan, harus mengandalkan semua pihak. Dan saya berterimakasih pada RSSA yang telah membuka unit baru ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSSA, dr Kohar Hari Santoso menuturkan, turut merasa bahagia karena Hemodialisia Unit diresmikan langsung oleh orang nomor satu di Jawa Timur.
“Saya berterimakasih pada ibu Gubernur, berkenan meresmikan dan meninjau beberapa fasilitas baru. Ada beberapa unit juga yang kami perbaharui selama masa pandemi ini,” ungkapnya.
Tindakan itu dilakukan oleh RSSA sebagai bentuk responnya mendukung jargon Pemprov yaitu Jatim Bangkit. Pihaknya merealisasikan dengan meningkatkan kualitas yang ada di rumah sakit rujukan kedua terbanyak setelah Surabaya ini.
“Ini adalah respon kami mendukung Jatim Bangkit. Untuk kita lakukan juga menjadi RSSA Bangkit,” bebernya.
Masih menurut dr Kohar, layanan hemodialisa di RSSA sendiri sudah terlalu berlebihan permintaannya. Bahkan untuk layanan ini saja terdapat empat shift. Sehingga total sampai saat ini, ada 102 mesin yang bisa digunakan untuk layanan hemodialisa.
“Ini kan memenuhi kebutuhan, karena kami sudah terlalu berlebih, shiftnya saja sampai 4. Akhirnya sekarang kami tambah untuk mengurangi beban,” jelasnya. (ws1/rhd)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah