Batu, SERU.co.id – Potensi Malang Raya dalam bidang perekonomian maupun pariwisata mendapatkan apresiasi dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). Kepada khalayak ramai, LBP mendorong agar Malang Raya juga bisa menjadi satu branding dalam partnership berbagai bidang.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah pusat juga banyak menyoroti mega proyek di Malang Raya. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong untuk setiap program harus didukung oleh ahli-ahli yang lahir di universitas Kota Malang.
“Karena adanya ahli yang ikut andil, maka efisiensi cost juga bisa terjadi. Sehingga proyek kereta gantung yang diperkirakan mencapai Rp 470 miliar ini. Meski tidak terlalu besar, namun tetap bisa berjalan secara kontinyu,” ungkap LBP.
Maka dari itu, pihaknya juga akan mendorong, agar pemerintah pusat juga ikut andil dalam mengusung potensi-potensi daerah yang belum sempat tersentuh.
Merespon hal ini, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, membeberkan potensi gabungan antara Kota Batu dan Kabupaten Malang. Yakni mega proyek kereta gantung yang diwacanakan akan mencapai Desa Jeru Kecamatan Tumpang.
“Saat ini program yang digeber tengah dalam proses regulasi Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha,” urai wanita yang akrab disapa Bude, di tengah pemaparan tiga kepala daerah di Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Kota Batu, Senin (26/4/2021).
Tidak hanya itu saja, Bude juga menekankan, Kota Batu saat ini juga tengah menggeber dua mega proyek. Selain kereta gantung, yakni pembangunan Pasar Besar Batu dan pelebaran ruas jalan Desa Pendem Kecamatan Junrejo.
Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi juga menilai, adanya transportasi umum kereta gantung dari Kota Batu menuju Desa Jeru, mampu menimbulkan kolaborasi lain disetiap elemen masyarakat. Sehingga sinergitas tersebut diprediksi mampu menggenjot hubungan yang baik antar pemerintah. Untuk terus mengembangkan upaya peningkatan potensi.
“Kereta Gantung ini nanti secara tidak langsung juga bisa menggeber support pengenalan jembatan kaca di Bromo yang saat ini tengah digarap,” imbuh Sanusi.
Oleh sebab itu, ia juga mengupayakan agar Pemkab Malang terus bisa memiliki inovasi yang melibatkan pemerintah antar daerah.
Berbeda dengan Walikota Malang H. Sutiaji menjelaskan, Kota Malang sendiri merupakan daerah yang kecil dan kuat dalam wisata edukasi serta wisata kuliner. Hal ini menunjukkan, penguatan potensi antar daerah menjadi cukup kompleks, jika Malang Raya bisa menjadi satu branding.
“Kami harapkan potensi yang saling mengisi ini bisa semakin kuat, jika diwadahi dalam satu brand. Potensi Kota Malang sendiri bisa melahirkan sekitar 400 ribu mahasiswa dari 54 universitas yang ada,” jelas Sutiaji.
Terlebih, menurutnya 90 persen kampus di Kota Malang berbasis IT. Ditambah kreatifitas kaum milenial yang mampu melahirkan kuliner-kuliner unik. (rhd)