Wabup Gresik Sambat Anjloknya Harga Jeruk Nipis

Wabup Gresik Sambat Anjloknya Harga Jeruk Nipis
Wabup Gresik Sambat Anjloknya Harga Jeruk Nipis.

Gresik, SERU.co.id – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah  melaporkan anjloknya harga jeruk nipis di pasaran yang hanya Rp 600 per kilogram.

Gresik sendiri memiliki produksi jeruk nipis dengan potensi sebesar 600 ton per tahun dimana saat ini sudah disertifikasi sebagai varietas unggulan lokal daerah.

Bacaan Lainnya

“Saat ini Pak, harga Jeruk nipis sangat murah, yaitu Rp. 600,- per kilogram. Mohon bantuan solusi dari Pak Menteri untuk hal ini,” ujar Bu Min, panggilan akrab Wabup Gresik saat menerima kunjungan kerja tiga menteri di acara panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik, Jumat (12/3/2021). 

Ketiga menteri tersebut Menteri Pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Selain itu, hadir pula Gubernur Jatim Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa. Dalam kesempatan tersebut, Bu Min juga melaporkana kondisi pertanian di Kabupaten Gresik.

“Luas sawah 37.941,4 Hektar dan 23.763,2 Hektar untuk tegalan. Untuk hasil rata – rata pada wilayah Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan 6,6 ton per hektar untuk gabah kering per panen,” ujar Wakil Bupati Gresik.

Selain itu beliau, Bu Min juga sangat mengapresiasi bantuan pupuk bersubsidi dari Kementrian Pertanian untuk Kabupaten Gresik. Tidak lupa, Bu Min juga menyampaikan beberapa uneg uneg yang dirasakan petani yang ada di Gresik.

“Pupuk di Kabupaten Gresik belum mencukupi untuk para petani, karena hanya mencover 37% dari kebutuhan,” katanya.

Sayangnya, dalam kesempatan Menteri Pertanian tidak menyinggung anjloknya harga jeruk nipis. Menpan hanya  menegaskan bahwa pertanian harus dimulai dari hulu, setelah itu setelah itu ke paska panennya.

“Makin sedikit kerugian atau kehilangan makin bagus, oleh karena itu cara cara terampil dan mekanisasi menjadi pilihan kita untuk hari ini dan esok.” ujar Menpan Yasin Limpo.

Selain itu, lanjut Menpan, berikutnya adalah proses kemasan dan mengolahnya, kemudian sesudah itu marketplacanya.

“Sepanjang ini bisa mampu di kooperasikan dengan baik, maka hasilnya juga pasti akan tinggi.” sambungnya.

Terkait musim, Menteri Pertanian juga mengingatkan untuk mulai memikirkan mengenai persediaan air.

“Musim ini agak ekstrim, persediaan air harus bisa dipikirkan mulai dari sekarang.” pungkasnya. (sgg/ono)

disclaimer

Pos terkait