Bupati Serahkan Bantuan Logistik Banjir Tempuran

Bupati menyerahkan bantuan pada salah satu warga terdampak banjir

Mojokerto, SERU.co.id – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati didampingi Wakil Bupati Muhammad Al Barra menyerahkan bantuan logistik bagi warga Desa Tempuran, Sooko yang terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, Rabu (3/3/2021).

Bupati menyampaikan, tidak ada yang bisa menangani masalah ini sendiri. Semua pihak terkait harus sinergis, kerja cepat, dan cancut taliwondo (kerja dengan segenap kemampuan, tidak berpangku tangan dan kerjasama). Bantuan ini merupakan perpanjangan masa darurat yang ditetapkan berlaku mulai 1 Januari-31 Maret 2021 (untuk Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk). Bantuan terdiri dari air bersih dalam 8 tandon berkapasitas 3.000 liter atau 24.000 liter sesuai kebutuhan, yang didistribusikan pada masyarakat tiap Senin, Rabu dan Jumat.

Bacaan Lainnya

Kemudian, ada bantuan pengeboran air oleh Kementerian ESDM, karena sumber air Dusun Bekucuk berasa asin dan keruh. Untuk Desa Tempuran, pengeboran telah dilaksanakan pada 2020 lalu. Selanjutnya perlu tindaklanjut instalasi perpipaan ke rumah-rumah warga.

Bupati Ikfina mendorong agar peningkatan pembangunan di desa bisa dilaksanakan secara cepat demi terlaksananya desa tangguh. “Kita rumuskan agar ke depan proses perencanaan pembangunan desa, sudah punya platform yang jelas. Sehingga bisa tahu kapan akan dilaksanakan di tahun 2021, tahun 2022 dan seterusnya. Kita ingin mewujudkan desa tangguh dalam segala hal,” tegas Ikfina.

Sementara Wakil Bupati Muhammad Albarraa menekankan agar semua dapat dikomunikasikan dengan baik dan ada solusi atas sebuah problem. “Selain lingkungan, roda ekonomi juga terhambat. Saya ingin kita semua membangun komunikasi dalam mencari solusi terbaik,” kata Gus Barra, sapaan Wabup ini.

M. Zaini Kepala Pelaksana BPBD menjelaskan, terdapat ada tiga fase dalam penanganan bencana. Yakni pra bencana, masa tanggap bencana dan pasca bencana. Zaini menyebut bahwa Kabupaten Mojokerto berada pada fase masa tanggap bencana, karena belum dilakukan simulasi uji bencana, namun banjir sudah datang. “Untuk itu, selain memaksimalkan jalannya Destana (Desa Tanggap Bencana), kita telah menyiapkan inovasi Keluarga Tahan Bencana, Tempat Ibadah Tanggap Bencana, dan fasilitas umum berkonsep tanggap bencana,” jelasnya. (mrg/mzm)

disclaimer

Pos terkait