Malang, SERU.co.id – Meski dalam masa pandemi, tak menyurutkan minat pelaku usaha subsektor kuliner untuk terus tumbuh dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Menyadari hal ini, Food Startup Indonesia (FSI) 2021 mendorong dan membuka kesempatan pelaku usaha bangkit dan kembali menggeliat, melalui seminar dan coaching clinic dalam sosialisasi FSI 2021.
Sejak 2016, FSI dibawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekrat), konsisten membangun ekosistem industri kuliner dengan menghubungkan pelaku subsektor kuliner kepada akses pembiayaan/permodalan. FSI berupaya mencari, memaksimalkan potensi, dan membuka akses pada sumber pembiayaan yang ada.
“Kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan agar bertambah banyak generasi baru pelaku kuliner yang memanfaatkan FSI dalam meningkatkan aspek kapabilitas dan produktifltas usaha mereka,” ungkap Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sugeng Santoso, saat membuka FSI 2021, di Hotel Santika Malang, Rabu (17/6/2021).
Menurut Sugeng, meningkatnya jumlah pendaftar yang mencapai 6.499 peserta setahun lalu, menunjukkan minat pelaku usaha kuliner tanah air terhadap FSI tetap tinggi meski dalam situasi pandemi Covid-19. Meski kegiatan sosialisasi dilakukan sebelum pendaftaran FSI 2021 yang secara resmi diumumkan tahun ini.
“Setelah sukses tahun lalu, Kemenparekraf/Baparekrat kembali mengajak pelaku usaha kuliner mengikuti ajang FSI 2021. Beberapa kota yang akan dikunjungi pada bulan Februari ini, antara lain Malang, Bandung dan Makassar,” imbuh Sugeng.
Tahapan panjang dan kompetitif akan dilalui peserta yang mendaftar FSI 2021. Nantinya, peserta yang masuk sebagai finalis berhak mengikuti kegiatan Demoday. Kegiatan puncak Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner.
“Peserta Demoday berkesempatan mengikuti direct mentoring, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran,” tandas Sugeng.
Sekedar informasi, FSI 2020 turut menghantarkan salah satu pengusaha asal Malang yang menempati posisi pertama dari tiga besar pelaku usaha terbaik. Yaitu peringkat pertama Kato Dehydrated Foods (Malang, Jawa Timur), kedua Prospero Realcho (Kabupaten Tangerang, Banten), dan ketiga Eggy Telur Asin Pedas (Sumedang, Jawa Barat). Mereka berhak mendapatkan fasilitasi akses pembiayaan guna pengembangan bisnis.
Dalam kegiatan FSI 2021 di Malang, dikemas dalam dua sesi yaitu seminar dan coaching clinic. Pada sesi I mengusung seminar bertemakan “Sosialisasi FSI dan Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi pada Sub Sektor Kuliner”. Dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Hanifah Makarim (Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf) dan Bonnie Susilo (Chief Marketing Officer PT. Ultima Rasa Akselerasi).
Sedangkan sesi II bermaterikan Coaching Clinic dengan narasumber Heinrich Vincent (Founder dan CEO Bizharejd) dan Muhammad Mirzan (Senior Business Development Koinworks).
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim mengungkapkan, FSI merupakan program kolaboratif Kemenparekraf/Baparekraf sebagai upaya membantu wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di bidang kuliner seluruh Indonesia, termasuk di Kota Malang.
“Melalui program ini, kami ingin menyampaikan bahwa pemerintah hadir membantu pelaku ekraf kuliner agar tetap tumbuh dan produktif, meski masih dalam pandemi Covid-19,” serunya.
Senada, Chief Marketing Officer PT. Ultima Rasa Akselerasi, Bonnie Susilo mengatakan potensi Malang sangat luar biasa, mengingat Malang sebagai kota pendidikan dan destinasi wisata. Sehingga kuliner menjadi jujugan.
“Malang merupakan kota kuliner yang memiliki banyak pelaku usaha makanan yang terus produktif. Pelaku ekraf sub sektor kuliner di Malang berpotensi besar mendaftar sebagai pescrta FSI 2021,” seru Bonnie Susilo.
Sosialisasi FoodStartup Indonesia 2021 di Malang diselenggarakan secara hybrid. Peserta yang hadir secara offline terbatas dan diwajibkan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Sementara peserta online mengikuti kegiatan ini melalui fasilitas zoom. (rhd)