Kediri, SERU.co.id – Koperasi Niaga Mandisi Sejahtera Indonesia (NMSI) mengurungkan niatnya untuk menyelesaikan permasalahan pembayaran profit terhadap ratusan agen dan mitranya tanggal 15 Februari 2021. Padahal sesuai surat edaran yang dibuat oleh pihak koperasi,hari ini merupakan hari dimana pihak pengurus koperasi melakukan dan memberikan jawaban terkait polemik sejak tanggal 5 Februari 2021 lalu.
Tentu saja tidak adanya kepastian yang jelas dari pihak koperasi membuat ratusan agen dan mitra yang sudah sejak pagi tadi berbondong-bondong menunggu kepastiannya harus gigit jari dan tidak dapat menerima kepastian pembayaran ataupun informasi kelanjutan koperasi.
Suparman, selaku agen Koperasi NMSI mengatakan, dirinya sejak pagi tadi sudah berada di Kantor NMSI atau klabee.com untuk menunggu hasil kesepakatan pihak koperasi terkait surat edaran yang disebarkan kepihak agen.
“Sejak pagi sampai sekarang,mana hasilnya sama sekali nol, saya datang jauh-jauh dari Blitar untuk mengetahui kepastian kabar surat edaran,tetapi sampai sekarang tidak ada informasi apapun,malah dari keterangan pihak koperasi mengatakan kemungkinan ditunda 2 hari lagi untuk kepastiannya,dengan alasan sejak pagi ada problem sehingga tidak bisa melakukan rapat,” tegasnya, Senin (15/2/2021).
Bahkan, sampai saat ini pihak agen dan mitra masih bertahan di sekitar koperasi NMSI untuk mengetahui kabar selanjutnya.
“Saya mau pulang takut, karena banyak mitra yang menanyakan kepada saya,namun saya disini ingin meminta kepastian pihak pengurus koperasi yang penting uang kami kembali,” ucapnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum didapati keterangan dari pihak pengurus koperasi. Bahkan saat dikonfirmasi salah satu pengurus belum ada jawaban.
Perlu diketahi jika Koperasi NMSI ini bergerak di bidang budidaya madu lanceng yang mana para anggota koperasi sebanyak 88.000 anggota ini tersebar di seluruh Indonesia.Per anggota bisa menjadi agen asal menyetorkan uang senilai Rp 250 juta dan mendapatkan 500 kotak lebah lanceng.Dari hasil tersebut para agen akan mendapatkan komisi Rp 130 ribu per kotak selama 3 bulan.
Namun akibat uang koperasi dibawa kabur oleh ketua koperasi senilai Rp 5,3 miliar mengakibatkan koperasi NMSI menjadi kalangkabut dan berjalan hingga sekarang belum ada kepastiannya. (im/fan/mad/mzm)