Malang, SERU.co.id – Berdasarkan rilis inflasi BPS tercatat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) 2020 Kota Malang tercatat sebesar 0,34% (mtm). Sehingga inflasi tahun kalender dan inflasi tahunan mencapai 1,42% (yoy). Lebih rendah dari kisaran sasaran 3,0±1% pada 2020.
Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami kenaikan harga hingga 1,18%. Dimana komoditas yang mencatatkan inflasi tertinggi adalah cabai rawit dan selanjutnya diikuti oleh telur ayam ras.
“Capaian ini tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi daya beli masyarakat,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Azka Subhan Aminurridho.
Kenaikan harga cabai rawit lebih disebabkan oleh faktor seasonal seiring dengan masuknya musim tanam di bulan Desember. Sementara itu, kenaikan harga telur ayam ras disebabkan kebijakan Dirjen PKH mengenai pengurangan pasokan yang agresif di hulu melalui Cutting Hatching Egg (HE).
Disisi lain, inflasi yang dialami Kota Malang pada akhir tahun 2020, mengindikasikan adanya optimisme pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020. Setelah beberapa periode sebelumnya Kota Malang mencatatkan 5 (lima) bulan deflasi, namun pada Desember 2020 ini justru mencatatkan inflasi.
“Artinya daya beli masyarakat mulai tumbuh yang tercermin dari kenaikan harga, khususnya pada komoditas makanan, minuman dan tembakau sebagai akibat dari permintaan yang meningkat,” imbuh Azka.
Tumbuhnya daya beli masyarakat diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Karena konsumsi swasta atau masyarakat akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ke depan, Bank Indonesia Malang terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah kerja, agar target inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan,” seru Azka.
Di samping itu, Bank Indonesia Malang dan pemerintah daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan. Serta meningkatkan daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (rhd)