Surabaya, SERU.co.id – Pelaksana Tugas Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Kota Surabaya tidak masuk pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyusul angka kasus Covid-19 di daerah setempat turun.
Selain itu ia pun keberatan adanya PSBB karena dalam beberapa hari ini ada penurunan angka kasus, setelah terjadi kenaikan kasus pada momen liburan Natal dan tahun baru beberapa waktu lalu.
“Sementara di wilayah Jawa Timur ada empat kabupaten kota yang zona merah tidak diterapkan PSBB. Itu tadi saya protes,” kata Whisnu, Kamis (7/1).
Selain itu, ia pun menjelaskan apabila dilakukan PSBB di Jatim, secara menyeluruh kabupaten/kota di Jatim juga harus menerapkan, itu yang akan disepakati oleh semua pihak.
Namun, jika peraturan ini parsial justru di wilayah yang cenderung membaik beberapa hari ini, kemudian diterapkan aturan tersebut, dikhawatirkan banyak pasien dari luar kota yang dilimpahkan.
“Apalagi melihat penanganan kita baik. Kan kita jadi ketiban sampur. Kita tidak hanya melihat sisi penanganan Covid-19 saja, tetapi ada dampak yang lebih luas lagi,” katanya.
Meskipun penanganan pandemi ini dinilai cukup bagus, kata dia, ke depan Pemkot Surabaya lebih memaksimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo bersama-sama dengan jajaran Polri dan TNI.
Jika diperbolehkan usul ke pusat, Surabaya tidak diberlakukan aturan terbaru (PSBB) yang mulai diterapkan pada 11- 25 Januari 2021. “Kita juga masih ada waktu untuk mengusulkan hal ini ke pusat. Intinya kita akan berusaha yang terbaik untuk Kota Pahlawan,” pungkasnya. (ace/red)