Malang, SERU.co.id – Rapat Terbuka ke-58 Universitas Brawijaya (UB) Malang digelar melalui zoom meeting. Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim turut memberikan sambutan, Selasa (5/1/2021).
Presiden RI, Joko Widodo menuturkan, tahun 2020 memberikan banyak pelajaran untuk bekerja keras melampaui batas, menginspirasi melalui terobosan agar pandemi Covid-19 tertangani dengan cepat.
“Indonesia menunggu IPTEK produk unggul Universitas Brawijaya, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Saya memperoleh laporan selama pandemi, total hak paten UB sebanyak 132, tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas,” apresiasi Jokowi, sapaan Presiden RI.
Namun Presiden RI berharap, kita tidak berhenti jumlah paten, harus adanya hilirisasi hasil inovasi kepada semua pihak yang terkait. Misalnya menjalin kolaborasi dengan dunia industri untuk kemajuan bangsa.
“Inovasi adalah kunci, keinginan mahasiswa berinovasi harus dikembangkan. Perguruan tinggi harus membangun karakter, jiwa kebangsaan kokoh, memegang teguh pancasila, berintegritas tinggi, anti korupsi dan toleransi,” imbuh Jokowi,
Jokowi yakin, Universitas Brawijaya mampu memberikan kontribusi yang dicita-citakan bangsa. Dan menjadi tempat untuk membangun kemuliaan masa depan.
Senada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Nadiem Makarim menjelaskan, Indonesia perlu SDM unggul yang kompeten seperti para lulusan UB yang tidak hanya siap kerja, tapi mampu menciptakan lapangan kerja.

“Untuk hasilkan lulusan yang unggul, Perguruan Tinggi harus berani mendistruksi dirinya agar lebih adaptif, fleksibel dan berorientasi masa depan. Cara terbaik adalah memberikan pengalaman bermakna di dunia kerja ketika masih menjadi mahasiswa,” jelas Mas Menteri, sapaan Nadiem Makarim.
Lain halnya Rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS menjelaskan tentang hasil capaian selama 2020, antara lain bidang pendidikan, penelitian, pengabdian, kmahasiswaan, keuangan, kerjasama, inovasi UB, serta reputasi nasional dan internasional.
Pada bidang akademik, UB mengalami perkembangan yang cukup signifikan untuk akreditasi program studi. Tercatat di tahun 2020 jumlah program studi UB yang meraih akreditasi A mencapai 105.
“Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun 2019 dan 2018, yang masing-masing mencapai 97 dan 82 prodi terakreditasi A,” beber Prof Nuhfil.
Penelitian UB tahun 2020 juga meningkat. Jumlah publikasi dosen pada jurnal internasional di tahun 2020 mencapai 1.404. Jumlah ini sama dengan publikasi dosen pada Scopus. Sementara di bidang kemahasiswaan, prestasi cemerlang kompetisi PIMNAS berhasil menempatkan UB pada posisi ke-2, setelah di tahun 2019 berada di posisi ke-6.

Selain laporan kinerja rektor, Rapat Terbuka Senat ke-58 UB juga diisi dengan pameran inovasi dosen dan mahasiswa UB secara virtual. Sekaligus pameran inovasi virtual pertama kali yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan di Malang. Menampilkan hasil dan produk inovasi karya seluruh civitas akademika UB.
Dirangkum dalam 9 kategori sejalan dengan Rencana Induk Penelitian UB, yaitu:
1. Sosial, Humaniora, Good Governance dan Seni Budaya
2. Energi Terbarukan
3. Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
4. Transportasi
5. Pariwisata
6. Ketahanan dan Kemandirian Pangan
7. Kesehatan, Gizi, Obat, dan Jamu
8. Kebencanaan dan Lingkungan
9. Agroforestry
(ws1/rhd)