Malang, SERU.co.id – Menindaklanjuti hasil Konvensi Persatuan Wartawan Malang (PWI) Malang Raya 2020, Sabtu (19/12/2020) lalu. Pengurus PWI Malang Raya terpilih merumuskan susunan pengurus harian dan pengurus bidang kerja periode 2021-2023, di NK Cafe, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Sabtu (2/1/2021).
Ketua PWI Malang Raya terpilih, Cahyono mengatakan, rapat kepengurusan ini untuk merumuskan susunan pengurus sebelum (rencana) pelantikan Kamis (14/1/2021). Sekaligus memantapkan arah kebijakan dan membahas program kerja selama 1-3 tahun ke depan.
“Rapat ini untuk mempersiapkan program-program kerja yang akan dijalankan. Demi menjaga profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugasnya memajukan bangsa Indonesia. Melalui karya tulis jurnalistik yang bertanggung jawab dan mematuhi kode etik,” ucap wartawan Harian Bhirawa pos Kabupaten Malang ini.

Berikut susunan Pengurus Harian PWI Malang Raya periode 2021-2023:
Ketua: Cahyono (Bhirawa)
Wakil Ketua I: Mokhamad Taufik (Bhirawa)
Wakil Ketua II: Sapteng Muktinunggal (Inspirasi Pendidikan)
Sekretaris I: Muhaimin (New Malang Pos)
Sekretaris II: Sunavip Ra Indrata (Malang Post)
Bendahara I: Endang Sukarelawati (Antara)
Bendahara II: Rahadi (Seru.co.id)
Cahyono menambahkan, dalam waktu dekat akan digelar Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas). Dimana PWI Jawa Timur sebagai tuan rumah menunjuk venue Porwanas di Malang Raya. Dengan 41 orang pengurus PWI Malang Raya, harapannya Porwanas akan berjalan sukses.
“Memang tak mudah, karena pengurus periode ini melanjutkan program estafet kepengurusan sebelumnya. Porwanas ini seharusnya digelar 2020, namun karena pandemi ditunda dan rencananya digelar 2021. Saya berharap para pengurus terpilih bisa maksimal dalam bekerja,” pesan Cak Yok, sapaan akrabnya.
Turut hadir Para Pembina PWI Malang Raya, yaitu Nurcholis Sunuyeko dan Joni Sujatmoko, sekaligus mewakili Iwan Kurniawan dan H Sulaiman. Dalam kesempatan tersebut, Nurcholis Sunuyeko menyinggung kinerja kepengurusan PWI Malang Raya.
“Tak hanya membina dan mengawasi, namun PWI harus bisa meningkatkan profesionalisme anggotanya sesuai kode etik. Tentunya anggota harus berperan menjalankan program kerja agar tujuan organisasi bisa berjalan bersama,” ungkap Nurcholis, sapaan akrab Rektor IKIP Budi Utomo ini.

Dalam perjalanannya, lanjut Nurcholis, antara pengurus dan anggota harus bisa saling bekerjasama dan berusaha. Karena adanya pengurus itu lantaran adanya anggota, dan sebaliknya. Perbedaan itu biasa, namun bagaimana perbedaan itu bisa saling mengisi demi kemajuan bersama.
“Jangan mentang-mentang pengurus kemudian menyengsarakan anggota. Apalagi mengatasnamakan organisasi demi kepentingan pribadi sesaat. Jika sengsara bersama, pun jika sejahtera ya bersama. Jangan melupakan sejarah yang menyangkut orang per orang,” masygulnya.
Menurutnya, menjadi pengurus dan anggota PWI dibutuhkan triple loyalitas tinggi. Selain loyalitas karena tanggung jawab kepada keluarga dan media, juga loyalitas kepada organisasi menjadi komitmen bersama.
“Loyalitas akan terbentuk dengan menjaga silaturahmi dan kekompakan. Permasalahan organisasi akan terpecahkan melalui komunikasi dan solusi bersama,” tandas Pembina PWI Malang Raya dua periode ini. (rhd)