JTK Polinema Berikan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan, Begini Caranya

Pengabdian masyarakat JTK Polinema kepada Karang Taruna Bandulan. (ist) - JTK Polinema Berikan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan, Begini Caranya
Pengabdian masyarakat JTK Polinema kepada Karang Taruna Bandulan. (ist)

Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk kepedulian pencegahan penularan virus covid-19, Jurusan Teknik Kimia (JTK) Politeknik Negeri Malang (Polinema) melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat (penmas). Di antaranya pembuatan hand sanitizer yang didistribusikan ke rumah sakit, puskesmas, terminal, pangkalan OJOL, pangkalan becak, masjid, pasar dan stasiun.

Selain itu, para dosen JTK memberikan pelatihan daring dan luring tentang pembuatan hand sanitizer, sabun cuci tangan cair dan padat, yoghurt, pupuk bokashi, sabun pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun transparan, hingga sampo mobil. JTK juga memberikan bantuan peralatan, bahan baku kimia dan timbangan analitik untuk membuat produk-produk tersebut.

Bacaan Lainnya

“Penmas JTK Polinema ada di beberapa titik di Malang Raya hingga Pasuruan. Masyarakat antusias dengan adanya bantuan, pelatihan dan program PKM. Bahkan JTK memperoleh sertifikat sebagai ucapan terima kasih dari Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan (RKZ) Malang atas partisipasi kita dalam upaya penanganan Pandemi Covid-19,” kata Ketua Jurusan Teknik Kimia, Dr. Ir. Eko Naryono, MT.

Eko mencontohkan, Penmas dilaksanakan di Yayasan Yatim Piatu Siti Fatimah Pandaan, Pasuruan; ibu-ibu PKK RT 1/RW 1 Pohjentrek, Pasuruan; Posyandu Disabilitas Desa Bedali Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang; perwakilan RW, Karang Taruna, Babinsa, Babinkamtibmas dan warga Kelurahan Bandulan, Malang.

Penyerahan bantuan dan peralatan ke Yayasan Yatim Piatu Siti Fatimah Pandaan, Pasuruan. (ist) - JTK Polinema Berikan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan, Begini Caranya
Penyerahan bantuan dan peralatan ke Yayasan Yatim Piatu Siti Fatimah Pandaan, Pasuruan. (ist)

Selain kegiatan di luar Polinema, JTK juga menyiapkan kebutuhan disinfektan untuk penyemprotan di lingkungan Polinema dan hand sanitizer untuk kebutuhan unit-unit yang ada di kampus.

“JTK berencana untuk tetap melaksanakan pelatihan dan pengabdian masyarakat untuk pembuatan disinfektan, hand sanitizer, sabun antiseptik padat dan cair, serta lainnya di tahun mendatang. Tak hanya dalam menghadapi pandemi, namun juga bekal keahlian dalam meningkatkan perekonomian,” imbuh Eko.

Diharapkan mahasiswa akan lebih banyak terlibat dalam bakti sosial tersebut. Pasalnya, keterlibatan mahasiswa merupakan bagian pembelajaran agar mahasiswa bisa memberikan alternatif penyelesaian permasalahan yang riil di masyarakat.

“Ke depan, dengan sistem pembelajaran Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), pembelajaran semacam ini sangat diperlukan mahasiswa dan untuk penguatan soft skill mahasiswa,” tandasnya.

Pelatihan cara pembuatan disinfektan. (ist) - JTK Polinema Berikan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan, Begini Caranya
Pelatihan cara pembuatan disinfektan. (ist)

Sementara itu, dosen JTK, Rosita Dwi C, SSi, MSi, berbagi informasi tentang bahan dan cara pembuatan disinfektan.

*PEMBUATAN DISINFEKTAN (kapasitas 5 liter)

Bahan :

Alat :

  • Wadah Bak/Ember/Timbah Plastik
  • Pengaduk (disarankan menggunakan pengaduk bermotor agar pelarutan lebih homogen)
  • Gelas Ukur

Cara Pembuatan:

  • Pembuatan larutan kaporit kadar 10% dari kaporit kadar 90%:
    • Siapkan aquades sebanyak 222 ml dalam wadah
    • Tambahkan dengan 28 gram kaporit 90% sedikit demi sedikit
    • Aduk hingga kaporit larut sempurna dan homogen (dihasilkan larutan akhir sebanyak ± 250 ml
  • Pembuatan larutan disinfektan 0,5%:
    • Siapkan aquades sebanyak 4.750 ml pada wadah/timba
    • Tambahkan dengan 250 ml larutan kaporit 10%
    • Aduk campuran hingga homogen/larut sempurna
    • Boleh ditambahkan dengan parfum sedikit untuk menyamarkan bau klorin (opsional)
    • Tuangkan larutan disinfektan 0,5% tersebut ke dalam kemasan sesuai yang diinginkan
*PEMBUATAN DISINFEKTAN MENGGUNAKAN PRODUK RUMAH TANGGA (1 L)

Bahan :

  • Aquades/Air PDAM (pelarut)
  • Salah satu produk rumah tangga (disinfektan) yaitu:
  • Cairan pembersih lantai dengan bahan aktif Benzalkonium klorida 1,2%, cara pengencerannya 45 ml per 1 liter air
  • Cairan pembersih lantai dengan bahan aktif Ethoxylated alcohol 3% dan Benzalkonium chloride 1,25%, cara pengenceran 40 ml per 1 liter air
  • Cairan pemutih pakaian dengan bahan aktif Sodium hypochlorite 5,2%, cara pengencerannya 20 ml per 1 liter air
  • Cairan antiseptik dengan bahan aktif Chloroxylenol 4,8%, cara pengencerannya 25 ml per 1 liter air
  • Cairan pembersih lantai dengan bahan aktif Benzalkonium chloride 1%, cara pengencerannya 50 ml per 1 liter air

Alat :

  • Bak/Ember/Timba Plastik
  • Pengaduk kayu
  • Gelas Ukur

Cara Pembuatan :

  • Siapkan aquades sesuai yang dibutuhkan dalam wadah
  • Tambahkan cairan produk rumah tangga yang telah ditakar sesuai petunjuk
  • Aduk campuran tersebut hingga homogen
  • Segera tuangkan dalam wadah kemasan untuk digunakan sebagai disinfektan
*PANDUAN KEAMANAN BAHAN DISINFEKTAN:

Perhatikan petunjuk keamanan produk di setiap bahan disinfektan. Petunjuk keamanan beberapa bahan kimia untuk cairan disinfektan antara lain:

  • Produk mengandung pemutih (hypochlorite, chlorite, sodium hypochlorite) diencerkan dengan air. Tidak untuk diaplikasikan ke kulit.
  • Penyemprotkan ke kain atau pakaian bisa bikin warna kain pudar. Untuk logam, bilas dengan lap basah setelah 10 menit.
  • Produk mengandung alkohol (etanol, isopropanol) mudah terbakar sehingga harus dijauhkan dari api ketika pembuatan maupun pengaplikasian, namun aman untuk disinfeksi benda yang permukaannya keras. Sebagai antiseptik, terkadang alkohol membuat kulit sebagian orang kering dan iritasi.
  • Produk mengandung pemutih dan detergen (hidrogen peroksida) digunakan untuk disinfeksi benda, namun perlu diencerkan dengan air dan takaran pas. Waspada iritasi mata, kulit, saluran pernapasan saat penyemprotan.
  • Produk mengandung larutan antiseptik (povidone-iodine) perlu diencerkan untuk diinfeksi kulit. Hindari penggunaan untuk penderita tiroid, bayi, ibu hamil, dan gangguan ginjal. Hati-hati bagi pemilik kulit sensitif.

Agar lebih aman, proses disinfeksi atau penyemprotan disinfektan ke permukaan benda- benda yang rentan terpapar kuman sebaiknya menggunakan sarung tangan. Pastikan juga ventilasi udara terjaga dengan baik dan jauhkan dari bahan makanan atau alat makan agar pembersihan disinfektan tidak bikin keracunan. (rhd)

disclaimer

Pos terkait