Probolinggo, SERU.co.id – Pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian rakyat banyak yang terpuruk. Guna membatu beban ekonomi rakyat akibat dampak Covid-19, Pemkot Probolinggo melalui Dinas Dinas Koprasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) menggelar pasar murah bersubsidi di masing-masing kelurahan.
Terkait hal tersebut, Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Fitriawati menjelaskan, pasar murah program DKUPP merupakan wujud kepedulian Pemkot Probolinggo dalam menjamin ketersediaan kebutuhan masyarakat, terutama dalam kondisi pandemi.
Tahap pertama, pasar murah dilaksanakan bersamaan kegiatan Kampung Tangguh. Dilanjutkan tahap kedua, dilaksanakan di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, dibuka oleh Wakil Wali Kota. Tahap pertama dan kedua, tersedia masing-masing 7.500 paket untuk 15.000 KK per kecamatan.
“Masyarakat bisa mendapat bahan pokok dengan harga murah. Sekaligus menjaga kestabilan harga dalam masa pandemi,” terang Fitriawati, di ruang dinasnya.
Kemudian tahap ketiga, dilaksanakan secara bertahap di masing-masing kelurahan, 1 – 11 Desember 2020. Tersedia 3.000 paket dalam tahap ketiga.
“Total penerima manfaat pasar murah bersubsidi untuk 18 ribu KK (kepala keluarga) se-Kota Probolinggo dan dibagi dalam tiga tahap,” ucapnya.
Komoditi yang dijual pada tahap kedua dan ketiga adalah beras premium 5 kg Rp52.500,- gula pasir 1 kg Rp12.500,- dan minyak goreng filma 2 liter Rp24.700,-. Satu paket seharga Rp 89.700, dijual Rp 50.000,- kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
“Untuk memastikan paket sembako murah ini tepat sasaran, Wali Kota Habib Hadi juga ikut memantau langsung kegiatan di setiap kelurahan,” jelas Fitriawati.
Sementara, Kabid Perdagangan DKUPP Kota Probolingg, Nur Ali menambahkan, mengingat Covid-19, agar tidak terjadi kerumunan warga saat kegiatan pasar murah. Pendistribusian paket sembako (bahan pokok) ke kecamatan dilaksanakan satu hari sebelum penjualan.
Proses penjualan kepada masyarakat terbagi menjadi 5 sesi dalam satu hari dengan rentang waktu 30 menit per sesi. Untuk menjaga jarak aman antara keluarga penerima manfaat dengan pelaksana kegiatan, meja penjualan dibagi menjadi 2 – 4 meja. Masing- masing meja disiapkan hand sanitizer, dan tempat cuci tangan di pintu masuk minimal 2 unit.
Agar merata, lanjut Nur Ali, keluarga penerima manfaat (KPM), yang telah tercatat sebagai penerima manfaat pada pasar murah periode-1 (Juni 2020), tidak diperkenankan untuk mendaftar kembali pada periode berikutnya. Hal ini dilakukan agar ada pemerataan. Untuk penerima kupon pasar murah harus membawa copy KTP dan KK saat menebus paket sembako.
“Pasar murah tahap pertama, masing-masing kecamatan (5 kecamatan) mendapat 660 paket untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di masing-masing kelurahan pada saat kegiatan Kampung Tangguh,” beber Ali.
Komoditi tahap pertama, satu paket berisi Beras Premium 5 kg Rp.52.500,- Gula pasir lokal 1 kg Rp.12.700,- Minyak goreng refill 2 liter Rp.23.100,- Total Rp.88.300,- dijual kepada penerima Rp.45.000,-
“Anggaran pasar murah menggunakan anggaran belanja langsung hasil refocusing pada DPA DKUPP sebesar Rp.1,5 Miliar. Untuk pelaksanaan pasar murah tahap tiga sebanyak 3000 KPM sudah dilaksanakan pada 1-Desember sampai 11-Desember 2020 lalu,” tandas Nur Ali. (adv/dod/rhd)