Jakarta, SERU.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memanggil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Owen Jenskin. Pemanggilan ini merupakan buntut dari deklarasi kemerdekaan Papua Barat yang dilakukan oleh Benny Wenda pada 1 Desember 2020.
“Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu, Duta Besar Ngurah Swajaya atas instruksi Menlu RI telah memanggil Dubes Inggris Owen Jenkins pada 4 Desember 2020,” seru jubir Kemlu Teuku Faizasyah, Sabtu (5/12/2020).
Pemerintah menyatakan protes keras atas deklarasi Benny Wenda. Dubes Jenskin juga berjanji akan menyampaikan protes Indonesia kepada pemerintah Inggris.
“Kepada Dubes Jenkins disampaikan protes keras atas pembiaran bagi Benny Wenda untuk menyebarkan disinformasi, fitnah, dan menghasut serta mendalangi berbagai aksi kriminal dan pembunuhan di Papua,” ujar Teuku.
Benny Wenda diketahui telah lama melepas statusnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Ia terlibat sejumlah aksi di Papua sejak 2001 silam.
Ia merupakan adik dari pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Pegunungan Tengah Papua, Matias Wenda. Benny terlibat dalam aksi penyerangan Polsek Abepura pada 2001.
Ia bersama kakaknya mengerahkan sekitar 500 orang ke perbatasan Jayapura-Papua Nugini dengan alasan keamanan Jayapura tidak terjamin. Kelompok ini juga melakukan pembantaian terhadap 6 orang pekerja di perbatasan.
Setahun berselang, Juni 2002, Benny ditangkap karena dianggap menghasut warga dan memimpin sejumlah pertemuan gelap untuk menyerang pos-pos Polisi dan TNI. Sayangnya, pada Desember 2002, Benny berhasil kabur dari tahanan.
Ia diduga melarikan diri ke Papua Nugini. Hingga akhirnya pada 2003, Benny diketahui mendapat suaka dari pemerintah Inggris. ia dan keluarganya pun pindah ke Inggris.
Hal ini membuat jaringan internasional Benny makin bertambah. Ia pernah bertemu Komisi Tinggi PBB. Bahkan, Benny pernah menerima Penghargaan dari Dewan Kota Oxford pada 2019 lalu. (hma/rhd)