Manokwari, SERU.co.id – Indonesia kembali berduka atas kepergian seorang talenta muda berbakat di dunia balap motor, Richard Junior Hutabarat. Pebalap asal Papua Barat yang lahir di Manokwari pada 16 Juni 2011 ini meninggal dunia pada 28 Desember 2024. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman dan dunia otomotif Tanah Air, yang tengah menyaksikan kemajuan pesat karier balapnya.
Richard Junior atau akrab disapa ‘Junior’ menjadi sorotan publik setelah penampilannya yang mengesankan di ajang Mandalika Racing Series 2024. Ia dianggap sebagai harapan baru dalam dunia balap Indonesia, khususnya dari wilayah Timur. Meskipun usianya masih sangat muda, Junior sudah menunjukkan potensi besar untuk mengukir prestasi di kancah internasional.
Dikenal dengan semangat juang yang tinggi dan kerja kerasnya, Junior bukan hanya memiliki bakat alami. Namun juga oleh keluarga yang sangat mendukung perjalanan kariernya. Ayahnya, Richard Hutabarat, seorang mantan pebalap, adalah sosok yang sangat berperan dalam perjalanan karier Junior.
Richard senior mendaftarkan putranya di Doni Racing School 35 Academy (DRS35). Sebuah sekolah balap bergengsi yang telah melahirkan banyak pembalap berbakat seperti Fahmi Basam, Zivenrozul, M Haikal dan Fhadil Musyafy. Sekolah ini dipilih dengan harapan Junior bisa mengikuti jejak para pebalap senior yang sukses mengharumkan nama bangsa di ajang balap Asia.
Di bawah bimbingan langsung Dony Ramdani, Junior semakin berkembang pesat. Tidak hanya keluarga yang memberikan dukungan, tetapi juga berbagai pihak, termasuk Bos Rudy 79, pemilik Jepara Motor Manokwari. Dukungan ini memberikan harapan masa depan balap motor di Papua Barat akan semakin cerah.
“Telah berpulang ke hadapan Tuhan, murid, sahabat, saudara kami tercinta Richard Junior Hutabarat dari kelas 8 Sasikirana. Semoga Junior diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kekuatan. Damai di surga Jun! Terimakasih untuk canda tawanya,” seru akun Instagram @stece1_jhs, Sabtu (28/12/2024).
Rest in Peace, Richard Junior Hutabarat. (aan/mzm)