Di Puncak Sumber Perkul Panjatkan Doa
Malang, SERU.co.id – Pilihan politik bos keripik Singkong Lumba-Lumba, H. Sucipto Hadi Wijoyo akhirnya jatuh ke pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Lathifah Shohib – Didik Budi Muljono (LADUB) dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020. Kalau sebelumnya ia memilih sikap diam-diam, namun tidak untuk Pilkada kali ini.
“Ini bukan soal dukung mendukung, namun sudah menjadi tanggungjawab saya untuk kemakmuran dan kemajuan Kabupaten Malang, atau Malang Bangkit sesuai visi pasangan Ladub,” tandas Sucipto ditemui di kediamannya di Gunung Perkul, Malang Selatan, Rabu (4/11).
Dalam kesempatan tersebut, Sucipto dengan tegas mendukung pasangan Ladub karena kesesuaian misi dan visi untuk kebangkitan Kabupaten Malang. Selain itu, juga karena pertimbangan kepribadian Nyai Lathifah Sohib sebagai sebagai seorang politisi dan ibu yang sederhana. Figur perempuan tangguh yang sudah teruji sebagai anggota DPR RI itu diyakini akan mampu membawa kemakmuran di Kabupaten Malang.
“Pertemuan dengan Bu Nyai Lathifah berjalan mengalir saja. Hanya saja, saya pribadi tidak serta merta mendukung LADUB tanpa alasan. Namun meyakini visi dan misi Bu Nyai Lathifah, kami anggap sesuai mewakili harapan masyarakat Kabupaten Malang secara keseluruhan,” ungkap Pak Cip.
Sebagai bentuk keseriusan dukungan, selain bertatap muka dan ngobrol dengan Paslon nomer urut 2, Pak Cip kemudian mengajak Calon Wakil Bupati Malang, Didik Budi Muljono berdoa di dalam Puncak Tugu Pengayoman Gunung Perkul. Ditempat ini, seluruh simpatisan dan pendukung LADUB bersama Pak Cip, dengan hening memanjatkan doa dan berharap LADUB bisa mengemban amanah masyarakat untuk memimpin Kabupaten Malang nantinya.
Sebagai simbol, Pak Cip meminta Didik Budi Muljono, naik diatas marmer hitam dalam aula Tugu Pengayoman Gunung Perkul. Usai memanjatkan doa, Pak Cip pun menuntun Didik Budi Muljono turun dari atas gunung. “Ini simbol saja. Setelah berdoa, saatnya turun gunung dan mengemban amanah rakyat Kabupaten Malang. Saya harus ikhlas mendukung LADUB. Karena dari visi dan misi, sosok LADUB adalah pemimpin yang punya watak sederhana dan dibutuhkan rakyat Kabupaten Malang,” Pak Cip mengakhiri.
Pak Cip menambahkan, sebagai orang muslim, ia mengaku sudah cukup lama ‘menyembunyikan’ diri dari gemerlap dunia dan kontestasi politik. Ia lebih suka berada ditempat-tempat sepi hanya untuk bermunajad pada Allah SWT. Salah satunya, menetap diatas Gunung Perkul yang sunyi sepi.
Namun dari beberapa isyaroh yang ia dapat, munculnya Calon Bupati Malang perempuan, Lathifah Shohib, adalah pilihan dari Allah bagi masyarakat Kabupaten Malang. “Saya tidak bisa seperti ini terus, sudah puluhan tahun saya mengasingkan diri. Mendekatkan diri pada Allah SWT.
Kalau kemudian dari isyaroh itu Bu Nyai Latifhah sudah ditakdir jadi Bupati, saya harus ikhlas membantu. Mendukung Bu Nyai Lathifah agar rakyat Kabupaten Malang tidak salah pilih Bupati. Dari sinilah saya harus siap turun gunung. Dan berharap masyarakat Kabupaten Malang, benar-benar bisa menjatuhkan pilihan pada calon Bupati yang mementingkan rakyat dengan kesederhanaan dan budi pekerti tinggi,” kata Pak Cip mengakhiri.
Sementara, Didik Budi Muljono yang menjadi pendamping Lathifah Shohib di Pilkada Kabupaten Malang mengaku berterimakasih atas dukungan yang diberikan Sucipto. Didik yang mantan Sekda Kabupaten Malang mengakui dukungan Pak Cip sangat berarti, karena dia sebagai pengusaha yang sukses, bisa menginspirasi warga masyarakat dan tokoh tokoh pengusaha lain untuk meniru apa yang sudah dilakukan.
Gunung Perkul berada di Dusun Sumberpelus, Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Gunung Perkul berada di atas bukit menghadap persis Laut Selatan atau Samudera Indonesia. Dari atas Gunung Perkul, akan terlihat gugusan panjang perbukitan Kendeng Malang Selatan. Puncak Gunung Semeru, juga terlihat dari rumah pribadi tiga susun yang ditinggali Pak Cip sejak tahun 2018 lalu itu.
“Terimakasih atas dukungan Pak Cip dan Bu Nyai Latifhah. Kami sangat bangga bisa disambut baik. Bagaimanapun sosok Pak Cip adalah pengusaha sukses dan tokoh masyarakat di Malang Selatan yang cukup disegani,” ungkap Didik Budi Muljono. (ono)
