Buruh dan Mahasiswa Demo Tolak Omnibus Law di Hari Sumpah Pemuda

Demo 28 Oktober - Buruh dan Mahasiswa Demo Tolak Omnibus Law di Hari Sumpah Pemuda
Demo 28 Oktober. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Hari ini, 28 Oktober 2020 tepat 92 tahun Hari Sumpah Pemuda, diperingati dengan cara berbeda. Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini berlangsung dalam suasana pandemi covid-19 dan aksi demo oleh massa buruh dan mahasiswa. Massa menuntut penolakan terhadap Omnibus Law.

Menurut perwakilan GBJ dari Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP), Jumisih, aksi kali ini digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta. Sementara massa dari Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) menggelar aksi di Patung Kuda.

Bacaan Lainnya

Federasi buruh lain yang ikut dalam demonstrasi hari ini adalah Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI), dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).

Tak hanya serikat pekerja,  Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga turut serta dalam demo kali ini. Koordinator Pusat BEM SI Remy Hastian menyebut, aksi ini merupakan perjuangan lanjutan atas tuntutan penolakan Omnibus Law beberapa waktu lalu.

“Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan akan kembali turun aksi untuk mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja dalam perjuangan yang akan kita teruskan dengan momentum 28 Oktober, bertepatan dengan Sumpah Pemuda,” kata Remy di keterangan tertulisnya.

Seruan yang sama disuarakan oleh para buruh. Mereka terus melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak UU Cipta Kerja ini. Dalam aksi kali ini, yang berbeda adalah sejumlah pendemo terlihat memakai baju adat daerah saat melakukan aksi sebab bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Pihak BEM SI menyebut, aksi penolakan Omnibus Law digelar kembali lantaran Presiden Jokowi tak kunjung menerima aspirasi masyarakat, padahal aksi dengan skala besar telah dilakukan. Mereka mendesak Jokowi untuk mencabut UU Ciptaker, bukan meminta masyarakat untuk menggugat ke Mahkamah Konstitusi.

“BEM SI akan menyuarakan narasi sidang rakyat terhadap permasalahan negeri ini yang belum dituntaskan oleh pemerintah. Serta BEM SI tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Remy.

Untuk mengantisipasi aksi ini, pihak kepolisian meminta warga Jakarta, untuk menghindari lokasi demonstrasi. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait