Ketertarikan Mahasiswa Asing Olah Dodol Jeruk Selorejo, Dau

IMG 20190819 WA0013 1 1
Para mahasiswa FTP dan mahasiswa asing yang terjun bersama Kelompok Tani Wanita Desa Selorejo, Dau. (ist)

Malang, SERU

Bagi Sarah Peterson, salah satu mahasiswa asing dari IOWA State University, Amerika Serikat, membuat dodol dari jeruk adalah pengalaman pertamanya. Pun, beberapa mahasiswa asing dari Thailand dan Malaysia ketika turun lapangan bersama Lembaga Kegiatan Malang (LKM) Agritech Research Study Club (ARSC), untuk mengolah jeruk bersama Kelompok Tani Wanita Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (18/8/2019).

Bacaan Lainnya

“Wah saya beruntung sekali dapat berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, berbaur dan bersama-sama mengolah produk asli masyarakat disini. Di Amerika, sudah umum jeruk diolah menjadi sari buah atau mungkin sirup. Tetapi baru kali ini saya membuat dodol. Ternyata rasanya lumayan enak. Saya harap dodol buatan kami ini tadi tahan lama meski tanpa pengawet. Supaya bisa saya bawa pulang untuk keluarga dan teman teman saya di Amerika sana,” ungkap Sarah.

Melalui inisiasi Lembaga Kegiatan Malang (LKM) Agritech Research Study Club (ARSC), sebuah lembaga mahasiswa yang bergerak di bidang penalaran Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB), tim mengajak mahasiswa asing mengolah jeruk, dengan pembuatan sirup, dodol dan permen yang dapat dikembangkan sebagai komoditi khas Selorejo.

“Pembuatan syrup menggunakan teknologi vacuum evaporator, karena mampu mengurangi kadar air, sehingga produk sirup yang dihasilkan lebih kental. Keunggulan lainnya, yaitu tidak adanya pemanasan langsung, penggunaan suhu rendah yang disertai vacuum akan membuat kandungan nutrisi produk lebih terjaga,” jelas Wakil Dekan III FTP UB bidang Kemahasiswaan, Yusuf Hendrawan, STP, MAppLifeSc, PhD. 

IMG 20190820 WA0019 1 1
Para mahasiswa FTP dan mahasiswa asing yang terjun bersama Kelompok Tani Wanita Desa Selorejo, Dau. (ist

ARSC sengaja mengajak mahasiswa FTP dan mahasiswa asing agar ada sharing knowledge. Sekaligus mengisi hari kemerdekaan dengan kegiatan positif pengabdian masyarakat di Selorejo, Dau. “Harapannya, selain membawa manfaat bagi masyarakat Selorejo, juga bekal adik-adik sebelum terjun di masyarakat nantinya. Pun mahasiswa asing, agar mereka paham dan peka pada realitas di masyarakat terhadap kebutuhan inovasi,” tambah Yusuf, yang didapuk menjadi penanggung jawab kegiatan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Wanita Selorejo, Ririn, mengapresiasi kerjasama dengan ARSC dan mahasiswa asing. Khususnya FTP UB atas teknologi yang dihibahkan, dimana sangat berguna ketika musim panen dan produksi jeruk berlimpah. “Beberapa kali kami kedatangan wisatawan asing, tetapi hanya sekedar berwisata, bukan bekerja sama mengolah jeruk seperti ini. Teknologi dari FTP UB dapat mengangkat harga jual produk akibat melimpahnya jeruk saat panen. Dengan diolah menjadi sirup, dodol maupun permen, juga mampu meningkatkan umur simpan dan menaikkan harga jual. Tentunya itu kabar baik bagi para petani jeruk,” ungkap Ririn. (rhd)

disclaimer

Pos terkait