Surabaya, SERU.co.id – Demo besar menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law yang digelar di Surabaya berakhir ricuh. Sejumlah fasilitas umum di Kota Pahlawan dirusak massa. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun turun langsung ke lapangan memantau kondisi yang terjadi.
Risma menghampiri seorang pedemo yang ditangkap aparat keamanan. Pedemo yang mengaku berasal dari Madiun itu disemprot Risma, karena telah merusak fasilitas umum.
“Kamu tahu, aku bangun ini untuk rakyatku juga, kenapa kamu rusak kotaku? Kenapa kamu gak rusak kotamu sendiri,” seru Risma.
“Tega sekali kamu, saya setengah mati bangun kota ini, kamu yang hancurin,” kata Risma kepada pedemo lain.
Risma juga menanyakan kepada pedemo mengenai Omnibus Law yang tengah mereka suarakan. Ia juga meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum pedemo yang tertangkap.
“Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law?” tanya Risma.
“Tahu bu, undang-undang, tapi saya enggak hafal,” jawab pemuda yang melakukan demo itu.
Usai memarahi pedemo, Risma dan jajarannya kemudian melakukan pembersihan di sepanjang Jalan Gubernur Suryo hingga Jalan Tunjungan. Dengan mengenakan masker dan helm, Risma memunguti sejumlah batu dan sampah yang berserakan. Alat berat juga diturunkan untuk membersihkan lokasi.
“Beberapa alat berat diturunkan agar Kota Surabaya kembali seperti sedia kala,” tulis akun resmi Humas Kota Surabaya.
Demo besar yang terjadi di Surabaya berujung kericuhan. Pagar Gedung Grahadi dirusak massa pedemo yang memaksa masuk. Selain itu, CCTV di Taman Hapsari juga dirusak pedemo.
“Salah satu CCTV yang berada di Taman Apsari depan Gedung Grahadi dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” dalam keterangan Humas Kota Surabaya. (hma/rhd)